Tikus

Tikus bukan sekadar hama, tapi ancaman kesehatan serius yang bisa menularkan penyakit mematikan lewat makanan, udara, hingga kontak langsung.

Walaupun suara tersebut sangat halus dan tidak dapat didengar oleh manusia, tikus memiliki kemampuan untuk mendengarnya dengan sangat baik.

Badan otorita IKN langsung bergerak cepat menebar perangkap untuk membasmi tikus-tikus tersebut.

Penelitian ini dilakukan setelah NASA mengirim sejumlah tikus ke luar angkasa dan mendapati bahwa struktur tulang mereka mengalami degradasi ekstrem.

Ilmuwan menemukan bahwa tikus dengan gen bahasa manusia menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.

Penyakit Leptopirosis yang berasal dari urine tikus kembali ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Ilmuwan merekonstruksi wajah mamalia raksasa era dinosaurus yang jadi makanan favorit T-Rex.

Colossal Biosciences merekayasa gen tikus hingga berbulu tebal mirip mamut wol. Langkah ini jadi awal ambisi hidupkan kembali spesies yang telah punah.

Meskipun sering dianggap kotor, tikus sebenarnya adalah hewan yang sangat bersih.

Tikus sering digunakan dalam penelitian ilmiah karena kemiripan genetik dengan manusia dan kemudahan pemeliharaannya.

Tikus adalah hewan pengerat yang sangat meresahkan. Kehadiran tikus dikatakan sebagai hama oleh mayoritas orang.

Cornell University menciptakan MouseGoggles, VR headset untuk tikus, memungkinkan studi perilaku dan fungsi otak dengan simulasi lebih realistis dan mendalam.

Cara mengusir tikus yang membandel secara alami terbukti cukup ampuh jika dilakukan secara konsisten dan menyeluruh.

Ada cerita yang mengisahkan tikus ajaib yang perilakunya ini membawa manfaat kepada orang.

Salah satu permainan tradisional dari Minangkabau ini masih berkaitan dengan kegiatan masyarakat saat bertani di sawah dan juga di ladang.

Hama seperti tikus, semut, dan kecoa bisa menjadi masalah bisa jika bersarang di rumah. Segera cari solusi dengan bahan alami untuk mengusirnya.

Berikut hewan yang kemungkinan bisa hidup bersama manusia di luar angkasa.

Berikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular. Penyakit ini sering muncul di musim pancaroba.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat (AS) mengungkap fakta baru dari tikus dan manusia.