Sejarah panjang taksi Blue Bird sebagai moda transportasi umum memang sudah sangat dikenal banyak orang. Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono dalam unggahan terbarunya memamerkan model taksi pertama Blue Bird yang pernah beroperasi. Taksi pertama tersebut beroperasi pada tahun 1972. Berikut potret selengkapnya.

Sang sopir bernama Jatrianto dari Pol Tambun Bekasi. Jatrianto mengatakan untuk mendapatkan penghasilan tersebut, dirinya selalu berangkat lebih pagi yaitu jam 5 pagi dan sudah mengantre di pintu tol Bekasi Timur atau menunggu order yang masuk di aplikasinya.

Potret bos besar Blue Bird jadi sopir taksi lengkap mengenakan seragam dan ikut mangkal cari penumpang.

Jika masyarakat populer dengan taksi Blue Bird, mungkin sebagian masyarakat tidak populer dengan Taksi Express. Perusahaan taksi yang dirintis oleh Peter Sondakh ini, sudah lama tak lagi terlihat lalu lalang di jalan Jakarta Depok atau Bekasi.

Sigit bukan sembarang sopir yang sekadar menyamar. Dia adalah Presiden Direktur PT Blue Bird (Tbk). Tidak lain, generasi ketiga dari pendiri Blue Bird, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Sigit merupakan anak dari Chandra Suharto yang tak lain anak sulung dari Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono.

Baru-baru ini pemilik PT Blue Bird, Sigit Priawan Djokosoetono viral di media sosial. Hal ini lantaran ia menyamar jadi sopir taksi.

Pendiri taksi Blue Bird adalah seorang perempuan asal Malang, Jawa Timur, bernama Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Dia lahir pada 17 Oktober 1921.

Selama perjalanan hingga siang hari, dirinya berhasil menarik sebanyak 6 orang penumpang, sementara ada 2 orderan yang terlewatkan.

PT Blue Bird Tbk, menghadirkan promo spesial berupa diskon 50 persen yang akan berlaku selama 50 hari untuk transaksi di MyBluebird. Hal ini untuk menyemarakkan perayaan ulang tahun ke-50 dan sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada masyarakat Indonesia.

PT Blue Bird Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp1,45 triliun hingga September 2021. Angka ini meningkat 6,6 persen dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp1,55 triliun.

PT Blue Bird Tbk (BIRD) berkomitmen penuh untuk membantu pemerintah dalam menekankan angka penularan virus Covid-19 di Indonesia. Di antaranya dengan memastikan seluruh pengemudi telah memperoleh vaksinasi anti virus corona jenis baru tersebut.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. Noni Purnomo mengatakan, Pandemi Covid-19 membuat bisnis taksi anjlok. Pendapatan di bulan April 2020 turun 70 persen.

Kini masyarakat semakin mudah membayar layanan taksi Bluebird tanpa kontak langsung melalui GoPay. Saat ini GoPay hadir di lebih dari 11 ribu armada taksi Bluebird di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan kode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia.

Nasib Sopir Taksi di Tengah PSBB. Imbas pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tersebut berdampak pada angkutan taksi yang mengalami sepi penumpang.

PSBB, Taksi Sepi Penumpang. Penerapan PSBB sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19 membuat pengemudi taksi kesulitan mendapatkan penumpang.

"Satu orang pengemudi biasa mendapatkan sekitar 16-17 tamu dalam sehari. Sekarang, hanya tinggal 6-7 tamu saja per hari. Terkadang hanya mendapat 3 tamu dalam sehari."

PT Blue Bird Tbk telah menemukan strategi usaha yang tepat di bisnis taksi yang terdisrupsi oleh kehadiran transportasi online lewat Gojek dan Grab sejak tiga tahun silam. Apa saja strateginya itu?