Lena, orang tua dari Dinda Amelia (15) warga Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat terus bertahan di Posko Media Center Sriwijaya Air di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio Pontianak, untuk menunggu dengan dengan cemas perkembangan informasi penumpang korban jatuhnya maskapai Sriwijaya Air SJ-182.

Satuan Tugas Pramuka Peduli ikut membantu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya yang jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Sebanyak 18 sampel DNA dari keluarga telah diambil oleh tim DVI Biddokkes Polda Kalimantan Barat (Kalbar), guna proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1).

Pencarian puing dan korban Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak akan berlanjut hari ini, Senin (11/1). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, cuaca di sekitar Kepulauan Seribu akan cerah berawan hingga hujan sedang.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan penjelasan terkait kondisi cuaca saat pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak mengalami hilang kontak dan jatuh sekitar pukul 14.36 WIB di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

TNI AL Serahkan Temuan Serpihan Sriwijaya Air SJ-182 ke Basarnas. TNI AL menyerahkan hasil temuan sejumlah serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang dibawa KRI Kurau ke Basarnas di Dermaga JICT 2, Jakarta.

Nanik tidak bisa tidur setelah mendengar kabar mengenai kecelakaan pesawat yang ditumpangi oleh anaknya Rahmania Ekananda (40), cucunya Fazila Amara (6) dan Fatima Asalim (2,5 tahun), serta pengasuh cucunya, Dinda (16).

Namun demikian, naiknya material tersebut sangat dipengaruhi dengan arus air. Oleh karena itu, hal itu yang perlu diantisipasi yakni berkurangnya beban material dan pengaruh arus air yang membuat serpihan pesawat semakin meluas.

Basarnas Periksa Diduga Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ182. Pesawat Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak milik maskapai Sriwijaya Air SJ 182 itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.30.

Tim penyelam itu merupakan bawah kendali operasi (BKO) dari Korbrimob Polri yang memiliki kemampuan pencairan dan penyelamatan (search and rescue/SAR) di laut.

KRI itu mengangkut puluhan tim penyelam dari pasukan elit marinir, kopaska dan denjaka serta perlengkapan penyelamatan lainnya.

Sebelumnya, Ricko bertolak ke Jakarta untuk bertugas menyelesaikan program Sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001 dan Kinerja, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai Asisten Manajer Perencanaan Sipil pada Unit PLN itu.

Besok KNKT akan melakukan survei kondisi perairan seperti kedalaman. Termasuk alat diturunkan untuk mencari pesawat.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto memastikan, pesawat Sriwijaya Air jatuh.

Dia berharap, untuk pencarian lokasi diduga jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut akan dimaksimalkan pada malam ini.

KNKT akan berkoordinasi dengan BPPT untuk mengerahkan KRI Teluk Gili Manuk, KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut, KRI Tengiri, 2 Sea Rider Kopaska, serta 2 kapal tunda Galanggung dan Malabar dalam pencarian black box tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak. Hal itu dapat diketahui dari aplikasi maupun website FlightRadar24. Aplikasi ini bisa memantau rute penerbangan di seluruh dunia.

Deputi Operasi dan kesiapsiagaan Basarnas Mayjend Bambang Suryo aji menuturkan pihaknya telah melakukan peninjauan lokasi terakhir Pesawat Sriwijaya Air terakhir hilang kontak, Sabtu (9/1). Pesawat tersebut jatuh diduga sekitar Kepulauan Seribu yaitu antara Pulau Laki dan Pulang Lancang.