Minyakita

Polisi membongkar praktik produksi dan pengepakan MinyaKita ilegal berlokasi di kawasan Meruya, Jakarta Barat.

Dalam sidak tersebut, ditemukan bahwa tujuh perusahaan telah mengurangi takaran minyak goreng Minyakita.

"Dan kita tidak ingin kejadian ini terulang lagi," kata Gibran

Pengelola tempat produksi ini memperoleh minyak goreng curah dari berbagai sumber. Kemudian mengemasnya dalam plastik menyerupai kemasan resmi Minyakita.

Pemerintah tidak mentolerir tindakan yang dapat merugikan masyarakat terutama bagi koperasi.

Kasus ini bermula dari kecurigaan petugas terhadap kejanggalan pada kemasan MinyaKita yang beredar di pasaran.

Pelaku AN membutuhkan 7 sampai 8 ton minyak goreng untuk dijadikan minyak goreng dengan merek MinyaKita dan merek Djernih.

Polri diharuskan tidak ragu menangkap perusahaan-perusahaan yang memang berbuat curang.

Diketahui, ada sejumlah perusahaan yang diduga melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran minyak tersebut.

Satgas Pangan Jawa Tengah mengungkap adanya ketidaksesuaian volume produk Minyakita di sejumlah lokasi.

Polisi menemukan lokasi produksi minyak dengan takaran yang disunat di sebuah gudang di Jalan Tole Iskandar No. 75, Sukamaju, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.

Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Pemerintah seharusnya memastikan rantai distribusi pangan berjalan dengan baik, bukan justru membiarkan rakyat berulang kali.

Selain Pasar Gede, Mentan juga meninjau secara langsung pelaksanaan operasi pasar (OP) pangan murah di Kantor Pos Solo.

Satu tersangka itu diketahui berinisial AWI. Dia ditangkap di kawasan Depok.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa PT Artha Eka Global Asia telah memindahkan pabriknya di lapangan.

Bahan baku Minyakita yang terindikasi dicurangi diduga menggunakan minyak goreng non-DMO (Domestic Market Obligation).

DPR meminta pemerintah untuk menghitung kerugian negara dalam kasus pengurangan takaran minyak goreng Minyakita 1 liter

Kementerian Pertanian bersama Polda Jawa Tengah terus melakukan pengawasan dan langkah hukum terhadap pelanggaran tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Digit Prabowo mengatakan ada temuan baru dari kasus dugaan pelanggaran distribusi minyak goreng Minyakita.