Untuk diketahui, 25 persen dari total lahan IKN sekitar 64.035 hektar. Sementara luas DKI Jakarta yakni 66.150 hektar. Bambang menjelaskan pembangunan yang dimaksud merujuk pada kawasan pusat pemerintahan dan gedung-gedung bertingkat lainnya.

Beberapa anggota Komisi II pun memberikan beberapa pertanyaan setelah Kepala OIKN Bambang Susantono menyampaikan pemaparannya.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder, beserta Head of Asia Pacific Kementerian Luar Negeri Swiss Heinrich Schallenberg berkunjung ke kantor Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) di Kalimantan Timur, Rabu (8/2). Pemerintah Swiss akan mengajak pengusahanya ke IKN untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama.

Untuk itu, saat ini ia tengah menggodok dan menyusun organisasi menjadi institusi yang lincah dan memiliki tata kelola yang baik. Penyusunan itu dilakukan bersama dengan Kementerian dan Lembaga terkait.

Bambang menjelaskan bahwa di dalam organisasi yang dipimpinnya setidaknya ada Otorita IKN sebagai penyelenggara pemerintahan sekaligus sebagai regulator.

Rencananya pertemuan itu akan berlangsung pada pekan depan.

Bambang berharap agar payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) dan aturan turunnya segera diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan adanya aturan itu bisa mendorong percepatan dalam pembangunan IKN nantinya.

Tim transisi IKN ini rencananya akan melibatkan jajaran Kejaksaan Agung.

Bambang mengaku butuh waktu mempelajari semua dokumen tentang proyek IKN.

Bambang mengatakan fokus pembangunan IKN tidak hanya membangun fisik saja, melainkan juga kerekatan sosial, interaksi antar warganya.

Keduanya adalah para profesional yang selama ini dicari Jokowi.

Bambang Susantono bukanlah orang baru. Ia pernah masuk dalam susunan Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014. Saat itu, Bambang menjabat sebagai Wakil menteri Perhubungan mendampingi Menhub Freddy Numberi.