Masih Erupsi, Gunung Anak Krakatau Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
Saat ini, Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level III atau siaga.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level III atau siaga.
Hingga pukul 10.00 WIB, Gunung Anak Krakatau masih mengeluarkan asap berwarna kelabu hingga cokelat tebal dengan ketinggian lebih kurang 50 sampai 300 meter dan arah angin ke barat daya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Anggi Nuryo Saputro mengatakan, erupsi pada gunung di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung itu terjadi pukul 12.41 WIB. Erupsi terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi 143 detik.
Deny menjelaskan bahwa erupsi itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 12 detik. Menurutnya, erupsi itu tidak terdengar suara dentuman.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi mengimbau masyarakat, nelayan untuk tidak mendekati kawasan gunung anak Krakatau pada radius lima kilometer.
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, sejak Sabtu siang hingga malam ini sudah tiga kali mengalami erupsi, menurut informasi disiarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Masyarakat, nelayan, wisatawan dan pendaki dilarang mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, kembali menunjukkan keaktifannya pada Senin (23/1). Gunung api itu berulang kali erupsi sejak dini hari.
Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak atau 357 meter di atas permukaan laut.
Tinggi kolom abu akibat erupsi anak Krakatau teramati 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut.
Tinggi asap kawah Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung mencapai 150 meter dengan teramati berwarna putih, kelabu dan hitam.
Kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada level III.
Gunung Anak Krakatau di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali erupsi, Selasa (25/10) pada pukul 09.56 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung api itu melontarkan kolom abu vulkanik setinggi lebih kurang 150 meter.
Saat ini, kawasan Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda itu dengan cuaca berawan hingga 25.7-26 derajat Celcius, 50-72 persen dan angin bertiup lemah ke arah barat daya.
Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung berada pada status siaga atau level 3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat, pendaki, nelayan dan wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi dengan radius lima kilometer.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 56 milimeter dan durasi 79 detik. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati dan beraktivitas di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Kawasan gunung api tertutup kabut 0-III juga asap kawah tidak teramati.
Pihak BMKG akan mengeluarkan peringatan dini berdasarkan analisis data pantauan anomali tinggi muka air laut.