Empat Titik Panas Terpantau di Sumatera Utara
Ke-empat titik panas tersebut terpantau tiga titik di Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu dan satu titik di Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas.
Ke-empat titik panas tersebut terpantau tiga titik di Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu dan satu titik di Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas.
Selain cek cuaca BMKG, terdapat beberapa aplikasi akurat lainnya yang bisa dicoba.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tangerang mengimbau masyarakat daerah ini mewaspadai datangnya fenomena La Nina menjelang akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022.
BMKG memperkirakan gelombang laut di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY dalam beberapa hari ke depan mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk dalam kategori sangat tinggi. Lalu apa yang menjadi sebab terjadinya gelombang tinggi itu? dan apa imbauan bagi wisatawan, nelayan, dan penduduk yang tinggal di sekitar pantai
Ma'muri menerangkan, gempa yang terjadi pada kedalaman 33 kilometer tersebut, masuk dalam kategori gempa dangkal. Hingga saat ini, pihaknya masih belum mendapatkan laporan terkait adanya kerusakan akibat gempa bumi tersebut.??
Dia melanjutkan, mulai dari perairan timur Pulau Simeuleu hingga Kepulauan Nias di Sumut, lalu barat Simeuleu sampai Kepulauan Mentawai di Sumbar dan Samudera Hindia barat Sumatera.
Dia menjelaskan, La Nina adalah fenomena yang dikontrol oleh perbedaan suhu muka air laut antara Samudra Pasifik bagian tengah dengan wilayah perairan Indonesia, sehingga suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat.
Penyebab cuaca panas menyengat di Sumut karena hadirnya angin baratan yang membawa massa udara kering ke lapisan atmosfer di wilayah provinsi ini. Selain itu, terjadinya gangguan topan di wilayah laut Filipina, mengakibatkan massa udara basah di lapisan atmosfer Sumut tertarik sehingga udara menjadi kering.
Jasa BMKG begitu besar bagi mitigasi bencana di Indonesia. Karena informasi dari BMKG, masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menyikapi fenomena bencana.
Suhu udara 24.0-36.0 derajat Celcius, kelembapan udara 60-92 persen, angin berhembus dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan 10-30 km/jam, demikian Lestari I Purba.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyambut positif kehadiran InaCBT (Cable Based Tsunameter) yang diinisiasi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A Fachri Radjab mengatakan secara umum kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia masih cukup basah untuk sepekan ke depan, terutama di wilayah barat dan tengah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau Bibit Siklon Tropis yang tumbuh di Belahan Bumi Utara pada tanggal 04 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB.
Dampak guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tehoru, Masohi dan Saparua III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Sumatera.
Cuaca serupa juga diprakirakan terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan turun di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Kota Langsa dan Subulussalam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28 - 29 September 2021 hingga 6 meter di Samudera Hindia barat Aceh - Kepulauan Nias.