Jelang agenda utama G20 pada 15-16 November mendatang, Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) terus melakukan persiapan dalam rangka memastikan layanan dan pasokan energi di Bali berjalan aman.

Dalam simulasi ini, skenario simulasi diawali dengan adanya kasus kesalahan operasi yang berdampak pada terjadinya tumpahan minyak (oil spill) di perairan dermaga Pertamina dan pelabuhan umum. Tak berselang lama, api pun muncul dan mulai membesar di area dermaga dan perairan, yang memicu diaktifkannya status darurat

Keunikan ambulans ini juga dilengkapi dengan camera CCTV dan GPS Track yang dapat dipantau 24 jam dari ruangan Instalasi Gawat Darurat dan Command Room sehingga dapat berkomunikasi dua arah dengan petugas yang ada di rumah sakit.

Solusi berbasis alam merupakan salah satu kebijakan jangka pendek dan menengah yang dapat menopang akselerasi implementasi teknologi iklim yang merupakan kebijakan jangka panjang.

Tiga penghargaan yang diraih Pertamina Patra Niaga ini adalah Juara 1 (Gold) Kategori Brand Communication & Activation, Juara 1 (Gold) Kategori Strong Brand Immunity to Stay Relevant dan The Best CMO (Corporate Marketing Performance) Mars Ega Legowo Putra-Direktur Pemasaran Regional.

Indonesia mempunyai potensi hampir 24 GW panas bumi, sementara hanya kurang dari 10 persen dari potensi tersebut yang baru dimanfaatkan sehingga masih ada peluang yang besar untuk lebih meningkatkan kapasitas pemanfaatan panas bumi dalam menghasilkan listrik hijau.

Pertamina meningkatkan kapasitas energi panas bumi atau geothermal sebagai salah satu faktor penting mencapai target pengurangan emisi karbon dengan terdapat potensi reduksi emisi yang signifikan dari pengembangan kapasitasnya.

Pertamina membangun rantai pasokan minyak gas yang terintegrasi untuk memasok kebutuhan domestik dan secara aktif membangun portofolio energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggunakan sumber daya dalam negeri.

Pertamina juga merupakan salah satu pemain bidang energi baru terbarukan terbesar di Indonesia. Mulai dari penerapan penggunaan geothermal dalam hal produksi migas, penggunaan panel surya (Solar PV) dan penggunaan biogas.

Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi 31,89% dengan upaya sendiri, dan 43,20% dengan bantuan internasional, melalui dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC).

General Manager PHM, Krisna mengatakan bahwa PHM menerapkan berbagai inovasi dan aplikasi teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada sehingga dapat terus menghasilkan energi yang selamat, andal, patuh, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Masyarakat juga diharapkan membeli BBM di outlet resmi Pertamina (SPBU dan Pertashop) yang terjamin kualitas dan keamanannya serta tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun karena BBM merupakan bahan berbahaya dapat menimbulkan kebakaran dan korban jiwa.

Emma mendapatkan penghargaan tersebut untuk kategori Leadership Commitment. Ia diakui dunia berperan penting dalam mewujudkan komitmen kuat perusahaan untuk mendorong hadirnya kebijakan, regulasi, atau praktik yang bertujuan memajukan kesetaraan gender di tempat kerja.

Rektor Universitas Trisakti, Kadarsah Suryadi, dalam sambutannya mengatakan bahwa berbicara mengenai transisi energi berarti kita beralih dari sistem lama ke sistem baru.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus berkomitmen menjaga kinerjanya tetap solid guna mendukung ketahanan energi nasional. Dukungan ini dilakukan dengan menggencarkan kegiatan eksplorasi dan produksi migas untuk menjaga keberlanjutan bisnis hulu migas nasional.

Subholding Upstream Pertamina tergabung dalam Indonesia Pavillion Bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan PT Pertamina (Persero).

Melalui berbagai inisiatif tersebut, Pertamina menargetkan pengurangan emisi sebesar 30% pada 2030. Proses pencapaian target sudah mulai dirasakan dengan menurunnya emisi sebesar 7.4 Juta Ton CO2 Equivalent (MmtCO2E) selama kurun waktu 2010-2021.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan yang telah melakukan pembayaran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Semester 1 Tahun 2022 sebesar Rp 137,62 triliun (termasuk pajak) atau Rp118,62 triliun (tidak termasuk pajak).