Rentetan Bencana dan Rusaknya Jantung Khatulistiwa
Belum habis bulan pertama di tahun 2021, Tanah Ibu Pertiwi bergetar hebat diguncang berbagai rentetan bencana alam. Mulai dari longsor, banjir sampai erupsi gunung. Ratusan orang meninggal dunia.
Belum habis bulan pertama di tahun 2021, Tanah Ibu Pertiwi bergetar hebat diguncang berbagai rentetan bencana alam. Mulai dari longsor, banjir sampai erupsi gunung. Ratusan orang meninggal dunia.
"Curah hujan yang tinggi saat ini dan cuaca ekstrim menyebabkan banjir di beberapa tempat seperti Malang dan Puncak, Bogor," tambah Wiku.
Selain hujan, longsor dan banjir, Ganjar mengaku terus mewaspadai perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
"Semua kita harus sadar bahwa kita hidup di negeri yang rawan dengan bencana alam, menata ulang wilayah hunian di setiap daerah rawan bencana merupakan langkah yang harus segera dilakukan,"
Pengelolaan cadangan kebutuhan pangan untuk antisipasi bencana, menurut Risma membutuhkan manajemen yang khusus. Hal ini untuk mencegah cadangan tersebut rusak atau kadaluarsa akibat terlalu lama disimpan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kota Manado, Donald Sambuaga mengatakan, hingga Sabtu (16/1) Pukul 20.00 Wita, tercatat lima korban meninggal akibat longsor di Kota Manado dan sekitarnya.
Siti Sania (40) dan anaknya, Maulana, warga Desa Alue Bata, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, ditemukan tewas tenggelam terseret arus di lokasi wisata Pasi Luah Desa Dayah Baro Kabupaten Aceh Jaya. Sementara seorang korban lagi, Aril (6), adiknya Maulana, masih dalam pencarian.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan, banjir merupakan bencana alam yang paling banyak terjadi selama periode 1 Januari hingga 27 Desember 2020. Jumlah kasusnya 1.064 kejadian.
”Satu orang meninggal dunia di tempat. Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit,” imbuh Sonny.
Khofifah mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara rutin merilis peringatan dini untuk mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai angin kencang dan petir.
Keceriaan Anak-Anak di Barak Pengungsian Merapi. Para relawan menyediakan berbagai fasilitas bermain untuk anak-anak pengungsi yang terdampak Gunung Merapi. Penyediaan fasilitas bermain ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesehatan mental bagi anak-anak pengungsi Gunung Merapi.
Gempa kembali mengguncang sejumlah wilayah Sumatera Barat, Rabu (18/11). Gempa berkekuatan 5,3 Magnitudo terjadi pada pukul 11.41 WIB.
Badai Eta Terjang Honduras dan Nikaragua. Badai Eta melanda Nikaragua dan Honduras dengan hujan lebat yang memicu banjir besar dan tanah longsor di Amerika Tengah, dilaporkan menewaskan sedikitnya tiga orang dan membuat puluhan nelayan terdampar di Atlantik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten meminta masyarakat selatan Lebak agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan catatan dari tim ini, beberapa kejadian gempa bumi pernah terjadi di Maluku Barat Daya yakni pada tahun 1917, 1793, 1814, 1815, 1836, 1852, 1857 dan 1975.
Pemkab Ciamis fokus melakukan penyaluran bantuan dan penyiapan tempat pengungsian bagi korban bencana banjir dan tanah longsor selama kurun itu.
Tiga rumah rusak tertimbun material. Tidak ada korban jiwa dari bencana tersebut.
Menurut Dian, salah satu penyebab adanya potensi kirmir dan tanggul jebol, ialah juga karena pembangunan yang tidak sesuai dengan standar sehingga bantaran itu juga rawan terkena abrasi dari aliran sungai yang deras saat hujan.