Ternyata Bukan di Eropa, Benteng Amsterdam Ada di Maluku
Merdeka.com - Dahulu, pada tahun 1512 Pemerintah Kolonial Portugis mendirikan bangunan loji sebagai tempat menyimpan cengkeh, pala dan hasil bumi dari Maluku. Hingga terjadinya peperangan tahun 1605, Belanda dan rakyat Maluku berhasil mengusir Portugis.
Jaan Ottens, Gubernur Jenderal Belanda saat itu menghancurkan bangunan asli Peninggalan Portugis. Di bawah VOC, Belanda kemudian mengubahnya sebagai benteng pertahanan. Yang Kini terkenal dengan Benteng Amsterdam.
Sekilas nama benteng begitu keren, seolah berada di seberang benua Eropa tepatnya Ibu Kota Belanda. Jangan salah, bangunan kuno ini tidaklah di Amsterdam, Belanda. Benteng Amsterdam berada di Desa Hila, Leihitu, Ambon, Maluku Tengah.
-
Bagaimana Benteng Amsterdam berdiri? Benteng ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah pada masa kolonial Belanda.
-
Di mana Benteng Belgica berada? Benteng Belgica memiliki posisi strategis untuk mengawasi aktivitas kapal-kapal di perairan Banda.
-
Di mana benteng tertua di dunia ditemukan? Kelompok ahli arkeologi dari Universitas Freie Berlin, Jerman bersama tim internasional berhasil menemukan pemukiman prasejarah yang dibentengi di wilayah terpencil Siberia.
-
Kapan Belanda pertama kali datang ke Banten? Dilandir dari laman bataviadigital.perpusnas.go.id, pasukan Belanda mulanya mendarat di Pelabuhan Banten pada 1596.
-
Di mana perkebunan sawit Belanda pertama di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Dimana letak Benteng Duurstede? Letak benteng ini tidak jauh dari Teluk Saparua.
©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua
Bahan bangunan benteng terbuat dari bebatuan yang ada di pesisir pantai. Untuk membuat aman basis pertahanan, Belanda juga membuat pagar tembok setebal 1 meter yang mengelilingi bangunan utama Benteng Amsterdam. Benteng Amsterdam mulanya bukanlah sebuah basis pertahanan. Di tempat benteng ini berdiri dulunya merupakan sebuah gudang rempah orang Portugis yang dihancurkan oleh Belanda.
Tak bisa meninggalkan sejarahnya, benteng ini memang sangat erat kaitannya dengan pendudukan Belanda yang beribukota di Amsterdam. Perebutan sumber daya rempah di Maluku menjadi alasan utama Belanda menduduki Maluku. Kini saksi bisu pertempuran raykat Maluku dan Belanda ini masih berdiri kokoh. Meskipun pernah diguncang gempa dan tsunami yang memporak-porandakan daerah Hila.
©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua
Keunikan benteng ini ialah posisinya yang langsung berhadapan dengan Laut Seram. Dari atas benteng hamparan laut biru begitu menawan. Hanya berjarak 3 meter ke barat laut, birunya laut seram dengan semilir anginnya selalu menyejukkan.
Peperangan dengan Kerajan Hitu menjadi alasan membangun Benteng Amsterdam. Tepatnya pada tahun 1637, pertumpahan darah terjadi antara VOC dengan penduduk Hitu. Saat itu dinamai dengan Perang Hitu yang dipimpin oleh Kapitan Kakiali.
©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua
Pembangunan Benteng Amsterdam dilakukan secara bertahap. Sejalan dengan pergantian Gubernur Jendral kala itu. Hingga pada tahun 1656, Arnold De Vlaming Van Ouds Hoorn menamainya Benteng Amsterdam. Dia merupakan tokoh antagonis di mata Orang Ambon yang juga menyelesaikan pembangunan Benteng Amsterdam.
Belanda resmi meninggalkan Benteng Amsterdam pada tahun 1900. Kondisinya begitu terbengkalai, hingga pada tahun 1991 dimulailah pemugaran Benteng oleh Pemerintah Indonesia.p ada tahun 1627 hingga 1702 Benteng Amsterdam juga pernah ditinggali seorang naturalis Jerman yang meneliti flora dan fauna di Ambon. Ia bernama G.E Rumphius yang juga menjadi penemu anggrek khas Pulau Ambon.
©2021 Merdeka.com/Eddie Likumahua
Tercatat pada tahun 1674 Pulau Ambon diguncang gempa dan terjadi tsunami. Namun tak ada laporan mengenai kerusakan Benteng Amsterdam. Pada 8 Februari 1845, terjadi gempa yang membuat retakan besar pada dinding Benteng Amsterdam. Di selatan benteng berdiri sebuah gereja tua peninggalan Belanda bernama Gereja Immanuel. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Anda berkunjung ke Ambon, jangan lewatkan tempat-tempat wisata menarik yang ada di sana.
Baca SelengkapnyaPulau Makian punya pelabuhan terbaik di Maluku. Perdagangan komoditas rempah begitu menjamur di sana.
Baca SelengkapnyaMenguak sejarah Pulau Onrust yang berada di antara Kepulauan Seribu yang konon menjadi titik penting ketika masa kolonial.
Baca SelengkapnyaBenteng ini dulu jadi simbol kekuatan penjajah setelah menaklukan Kesultanan Banten.
Baca SelengkapnyaKota ini terus berkembang seiring perkembangan zaman.
Baca SelengkapnyaPulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.
Baca SelengkapnyaKeberadaan bangunan benteng di Kabupaten Maluku Tengah tak lepas dari aktivitas jual beli rempah-rempah yang kini menjadi peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBenteng de Kock, saksi bisu Perang Padri yang dimotori Tuanku Imam Bonjol di Bukittinggi.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang mengira, kawasan Kota Tua hanya ada di Semarang dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaStasiun Binjai, salah satu peninggalan zaman Belanda yang masih kokoh dan berfungsi dengan baik.
Baca SelengkapnyaDahulu Cianjur pernah maju saat menjadi ibu kota Jawa Barat, komoditas kopi dan tehnya jadi andalan Eropa.
Baca Selengkapnya