Perut Membesar hingga Putus Sekolah, Begini Kondisi Bocah Derita Tumor Asal Sumut
Merdeka.com - Seorang bocah berusia 11 tahun bernama Donita Marbun asal Dusun II Sitabeak, Desa Simpang Tiga Laebing, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (Sumut), menderita tumor dan kondisinya sangat memprihatinkan.
Kondisi ekonomi orang tuanya yang serba terbatas, membuat Donita kini tak bisa lagi melanjutkan pengobatannya. Alhasil, tumor yang bersarang di perut bocah perempuan ini sampai saat ini belum ada perubahan.
Bahkan, tumor tersebut semakin membesar dan membuat perut Donita semakin membengkak. Ia yang masih duduk di bangku kelas IV SDN 153040 Simpang Tiga 1 itu pun harus berhenti sekolah, karena tidak sanggup lagi menahan rasa sakit di perutnya.
Melansir dari ANTARA, berikut kisah Donita selengkapnya.
Sudah Pernah Dioperasi
Ayah Donita, Pares Marbun mengatakan, anaknya sudah pernah dioperasi di Rumah Sakit H Adam Malik Medan sekitar lima tahun lalu. Saat itu, kondisi Donita sempat membaik paska operasi. Namun, tumor tersebut kembali membesar dua tahun setelah operasi.
“Sekitar lima tahun yang lalu putri kami ini sudah dioperasi di RSU H Adam Malik Medan, katanya menderita penyakit tumor di perut. Sesudah selesai dioperasi kondisinya membaik. Dan sekitar dua tahun kemudian, kondisi perut anak kami ini membesar kembali seperti sekarang ini,” terang Pares pada Sabtu (16/1).
Tak Punya Biaya untuk Melanjutkan Pengobatan
Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, membuat Pares belum bisa membawa Donita untuk berobat lagi ke rumah sakit. Selain itu, BPJS Kesehatan mereka sudah tidak aktif lagi karena tidak sanggup membayar iuran.“Dulu sewaktu mau dibawa berobat ke RSU H Adam Malik Medan sudah diurus BPJS Kesehatannya, makanya bisa dioperasi. Tetapi sesudah itu tidak dilanjutkan lagi karena tidak sanggup membayar iurannya. Kalau tidak salah sekitar Rp25 ribu perbulan iurannya,” sebutnya.
Mengharapkan Bantuan
Kondisi sang anak yang terus memburuk, membuat Pares hanya bisa pasrah. Ia dan pihak keluarga hanya bisa mengharapkan dukungan dan uluran tangan dari orang-orang sekitar agar bisa membawa Donita berobat ke Medan.“Kami atas nama keluarga Donita sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak agar putri kami ini dapat kami bawa berobat ke Medan. Karena menurut keterangan dokter anak kami ini menderita tumor. Sementara kedua orang tuanya bekerja sebagai tukang penyadap karet (pangguris), dan anaknya ada lima orang. Mudah-mudahan hati bapak ibu dan semua masyarakat dapat tergerak membantu kondisi kami ini,” pintanya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut cerita pria yang sempat tak lolos tes TNI AD karena divonis tumor tulang tapi kemudian justru lulus di TNI AL.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaPerut buncit pada anak adalah kondisi di mana perut anak terlihat lebih besar atau menonjol dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca Selengkapnya