Terkenal hingga Korea Selatan, Ini Kisah Pengusaha Keripik Singkong Asal Sumut
Merdeka.com - Berprofesi menjadi pengusaha memang tampak menggiurkan bagi sebagian orang. Namun pada kenyataannya, membuka sebuah usaha tak semudah yang dibayangkan. Butuh perjuangan ekstra untuk membangun sebuah usaha mulai dari nol hingga sukses.
Seperti yang dilakoni oleh seorang pengusaha keripik singkong yang terkenal asal Sumatra Utara (Sumut) ini. Pria bernama Muhdi ini sukses membangun bisnis keripik singkongnya mulai dari nol hingga kini telah bertahun-tahun tembus ke pasar internasional.
Diunggah di akun Youtube Humas Sumut, Muhdi menceritakan kisah perjuangannya membangun bisnisnya hingga produknya jadi primadona di Korea Selatan.
Berawal Saat Krisis Tahun 1998
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Dulunya, Muhdi bekerja sebagai sales di sebuah toko kelontong sembako yang menjual kebutuhan pokok seperti telur, beras, minyak goreng, minyak tanah dan sebagainya. Namun pada saat terjadi krisis moneter, toko tersebut bangkrut.
Hal itu membuat Muhdi kehilangan pekerjaan. Ia pun mulai mencoba berjualan keripik singkong demi memenuhi kebutuhan hidup Ia dan keluarganya.
Alasannya sederhana, usaha itu tak terlalu membutuhkan banyak modal dan tidak terlalu sulit untuk membuatnya.
Pernah Hampir Bangkrut
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Perjalanan bisnis Muhdi tak selamanya mulus. Di tahun 2004, saat usaha keripik singkongnya sudah berjalan, Ia menemui kendala. Muhdi sempat tak beroperasi selama dua bulan karena kesulitan dalam inovasi produk. Alhasil, seluruh pegawainya pergi dan Ia pun rugi hingga Rp40 juta waktu itu. Namun, Ia tak kapok untuk memulai lagi bisnisnya, yang pada saat itu hanya dengan modal Rp1,1 juta dengan hasil 200 bal keripik.
Jadi Primadona di Korea Selatan
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Pada 2010, Muhdi mulai menjajakan produk keripik singkongnya ke manca negara. Di mulai dengan mengirimkan ke Korea Selatan, awalnya Ia mengirim keripik ke negara Gingseng secara gratis, sebagai promosi. Namun siapa sangka, satu bulan setelahnya, Ia mendapatkan pesanan dari negara tersebut sebanyak satu kontainer. Bahkan saat ini, setiap bulan Ia rutin mendapatkan pesanan sebanyak tiga kontainer keripik singkong ke Korea Selatan. Selain Korea Selatan, keripik singkong milik Muhdi juga telah merambah ke Singapura dan Malaysia.
Kantongi Omzet Rp300 Juta per Bulan
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Berkat keuletannya dalam membangun bisnis dari nol, tak main-main, Muhdi mengaku omzet yang Ia dapatkan setiap bulannya dari keripik singkong ini bisa mencapai Rp300 juta.
Raih Berbagai Penghargaan
Sumber: Akun Youtube Humas Sumut ©2020 Merdeka.com
Berkat kesuksesannya dalam menjalankan bisnis keripik singkong, Muhdi telah beberapa kali mendapatkan penghargaan, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.Ia pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Sumut dan juga Presiden Jokowi pada tahun 2015 lalu.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaHanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.
Baca SelengkapnyaSempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnya