Hujan Buatan Sukses Naikkan Air di Danau Toba, Bantu 3 Bendungan dan 2 PLTA
Merdeka.com - Hujan buatan yang dibuat melalui rekayasa cuaca atau operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berhasil menambah tinggi muka air (TMA) Danau Toba secara signifikan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza melalui keterangan tertulis pada Senin (10/5).
"Selama operasi dilaksanakan, tim TMC berhasil meningkatkan efektif inflow Danau Toba di atas target yang ditetapkan sebelumnya," kata Hammam.
Sebelumnya, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bersama BPPT membuat hujan buatan ini untuk menjaga kelestarian kawasan Danau Toba.
Kegiatan TMC ini dilakukan pada 1-29 April 2021 lalu dan rencananya tahap kedua akan dilakukan pada Agustus atau awal September 2021. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya:
Tambah Air Danau Toba 8,5 Sentimeter
Instagram/@bppt_ri ©2021 Merdeka.com
Hammam mengatakan, pada kegiatan TMC tahap pertama ini, berhasil menaikkan tinggi muka air Danau Toba hingga 8,5 cm dibandingkan dengan tinggi muka air yang dipantau pada awal kegiatan TMC.
Pada tahap pertama ini, petugas melakukan penyemaian awan sebanyak 27 kali, dan menghabiskan bahan semai flare CoSAT 169 batang.
"Dari pelaksanaan ini, terlihat meningkatkan TMA (tinggi muka air) Danau Toba sekitar 8,5 cm, dan curah hujan 36,3 persen. Padahal TMA di Jumat (26/3), berada pada level 903.20 meter," katanya.
Rencana Tahap Dua
TMC ini diharapkan bisa meningkatkan curah hujan di kawasan Danau Toba sekitar 20 persen hingga 30 persen. Untuk tahap kedua, rencananya akan dilaksanakan pada September 2021. Tergantung dari kondisi cuaca berdasarkan pantauan dari BKMG dan BPPT. "Sedangkan termin selanjutnya kita rencanakan di September 2021 sesuai pantauan kondisi cuaca oleh BMKG dan BPPT," ucap Direktur Pelaksana PT Inalum (Persero) Sophia.
Bantu 3 Bendungan dan 2 PLTA
Kenaikan air di Danau Toba ini juga membantu operasional 3 bendungan, yaitu Bendungan Pengatur, Bendung Sigura-gura, dan Bendungan Tangga, serta 2 PLTA, yakni PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga. Di mana keseluruhan bendungan dan PLTA itu menggunakan air dari Danau Toba sebagai sumber utamanya. Kegiatan TMC tahap pertama ini sempat terhambat oleh keberadaan Siklon Tropis SEROJA pada periode 5-8 April, sehingga mengurangi secara signifikan pertumbuhan awan di wilayah Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.Diharapkan pada tahap kedua nanti, siklon tersebut sudah hilang dan bisa memaksimalkan upaya TMC sehingga dapat menambah curah hujan secara signifikan.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaCuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memahami lebih dalam tentang cuaca, kita perlu menjelajahi pengertian cuaca itu sendiri, unsur-unsur, dan bagaimana dampaknya bagi manusia.
Baca SelengkapnyaHujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaAir terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaSumur air memberikan keberlanjutan pasokan air, terutama saat terjadi gangguan pasokan air dari pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaBangunan bendungan masih tampak kokoh walau beberapa bagiannya sudah tampak tergerus arus air
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca Selengkapnya