Hidupi Keluarga dari Dalam Lapas, Napi Ini Buka Jasa Cuci Baju Sesama Tahanan
Merdeka.com - Banyak orang akan berpikir, menjadi narapidana (napi) artinya sebagian harapan hidup menjadi hilang. Pasalnya, ruang gerak tak lagi bisa didapatkan sebebas saat masih berada di luar penjara.
Namun, kondisi serba terbatas saat menyandang status sebagai napi, tak menyurutkan semangat salah seorang penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo, Ganjar Nurdiansyah, dalam menjalani peran sebagai kepala keluarga.
Meski kini terpisah dari keluarga, Ganjar ternyata tak tinggal diam dan memilih tetap bekerja demi menghidupi keluarganya. Di balik jeruji besi, Ia mencari nafkah dengan membuka jasa mencuci pakaian sesama penghuni lapas.
Melansir dari Liputan6.com, berikut kisah Ganjar selengkapnya.
Awal Mula Ide Buka Jasa Cuci Pakaian
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Selama berada di lapas, Ganjar mengaku tidak pernah dijenguk oleh istri dan anaknya. Pasalnya, keluarganya berada di Jawa Barat.
"Selama saya di lapas, tidak ada keluarga datang, jangankan mengantar makanan, menengok pun keluarga tidak pernah," kata Ganjar.
Salah satu faktor yang membuat keluarganya tak pernah mengunjunginya adalah karena biaya transportasi yang cukup mahal. Dari situlah Ia termotivasi untuk mendapatkan uang demi keluarganya.
Modal Sebungkus Detergen
Ganjar pun mendapatkan ide untuk membuka jasa cuci pakaian sesama tahanan. Awalnya Ia menawarkan jasanya kepada teman sekamarnya. Saat itu, Ia hanya bermodal sebungkus detergen yang Ia beli dari pinjam uang di koperasi lapas."Setelah saya dapat pinjaman untuk beli sabun, kemudian saya tawarkan ke teman sekamar untuk mencuci pakaiannya," katanya.
Bisa Kirim Uang untuk Keluarga
Lama kelamaan, semakin banyak yang menggunakan jasa Ganjar untuk mencuci pakaian. Hampir setiap hari Ia mendapatkan cucian."Alhamdulillah, saat ini sudah banyak yang menggunakan jasa saya untuk mencuci. Bahkan hampir semua," ujarnya.Setiap satu potong pakaian, Ganjar diberi upah Rp1000. Dari hasil jasa cuci pakaiannya itu lah, Ganjar bisa meraup keuntungan Rp1 juta hingga Rp2 juta setiap bulannya. Uang ini Ia gunakan untuk membiayai kebutuhan keluarganya di rumah dan kebutuhannya sehari-hari di lapas. "Hasil sangat lumayan, bisa mengirim uang kepada istri dan anak melalui petugas lapas," tuturnya.
Dapat Apresiasi Kepala Lapas
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Atas kegigihannya ini, Ganjar mendapatkan apresiasi dari Kepala Satuan Pengamanan Lapas Kelas IIA Gorontalo, Kasdin. Kadin berharap, semangat Ganjar ini bisa menjadi contoh bagi napi lainnya. "Kami sangat apresiasi, walaupun berbatasan dengan tembok sekalipun, itu tidak membuat usaha dan kreativitas mereka mati," ujar Kasdin.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaSimak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata-kata pepatah yang berbunyi “kehidupan seperti roda sedang berputar” menggambarkan kehidupan Yati.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengaku optimis menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSetiap orang sudah memiliki porsi rezekinya masing-masing.
Baca Selengkapnya