Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fabel adalah dan Contohnya yang Mudah Dipahami

Fabel adalah dan Contohnya yang Mudah Dipahami dongeng anak. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Fabel adalah dan contohnya banyak ditanyakan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Fabel adalah salah satu jenis dongeng yang kerap muncul di buku anak-anak.

Kata fabel berasal dari bahasa latin fābula yang berarti wacana atau cerita. Fabel merupakan perangkat sastra yang tidak lekang oleh waktu karena kemampuannya menyampaikan pesan moral secara sederhana sehingga dapat dipahami dan dinikmati oleh pembaca segala usia.

Faktanya, fabel adalah salah satu metode penceritaan tertulis dan lisan yang tertua dan paling bertahan lama. Salah satu fabel yang terkenal di Indonesia adalah dongeng tentang kancil.

Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya tentang fabel adalah dan contohnya yang mudah dipahami:

Pengertian Fabel

Fabel adalah cerita pendek, biasanya dengan binatang sebagai karakter dan menyampaikan pesan moral. Tokoh-tokoh dalam dongeng biasanya adalah binatang yang ucapan dan tindakannya mencerminkan perilaku manusia.

Pesan moral tersebut seperti lain tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, serta lain sebagainya. Sebab tujuan dari adanya pesan moral dalam fabel, ditujukan untuk mengajarkan nilai kehidupan pada anak-anak yang berhubungan dengan sifat baik dan buruk manusia namun dalam bentuk binatang.

Adanya penggunaan karakter binatang dibuat pengarang agar mudah memengaruhi pembaca, terutama anak-anak yang lebih mudah tertarik dengan karakter binatang tersebut.

Karaktertistik Fabel

Adapun karakteristik fabel yang bisa dikenali:

  • Ini adalah cerita pendek yang melibatkan unsur fantasi.
  • Itu bisa dalam bentuk puisi atau prosa.
  • Ini ditujukan untuk anak-anak.
  • Biasanya ditulis sebagai orang ketiga, artinya narator bukanlah karakter dalam cerita.
  • Settingnya bisa di mana saja.
  • Plot dongeng mencakup eksposisi, konflik sederhana, dan resolusi.
  • Biasanya tidak lebih dari dua atau tiga karakter.
  • Biasanya menampilkan hewan yang berperilaku dan berbicara sebagai manusia. Mereka memiliki kekuatan dan kelemahan.
  • Beberapa hewan memiliki sifat khusus yang terkait dengannya. Misalnya, burung hantu itu bijak, rubah itu licik, dan singa itu pemberani.
  • Biasanya fabel memiliki bernada lucu dan ramah, kebanyakan menggunakan sindiran untuk mengkritik perilaku.
  • Pelajaran moral terungkap di bagian akhir untuk mengajari pembaca sesuatu tentang kehidupan
  • Dongeng tersebut memaparkan bahaya sifat buruk dan sikap antisosial, seperti keserakahan, iri hati, kurang empati, kesombongan, keserakahan, rasa percaya diri yang berlebihan, dll.
  • Contoh Fabel

    Semut dan Kepompong

    Seekor semut merayap dengan gesit di bawah sinar matahari. Memanjat pohon, dan menelusuri ranting dengan lincah. Dia sedang mencari makanan saat tiba-tiba dia melihat kepompong tergantung di selembar daun.

    Kepompong itu terlihat mulai bergerak-gerak sedikit, tanda apa yang ada di dalamnya akan segera keluar. Gerakan-gerakan dari kepompong tersebut menarik perhatian semut yang baru pertama kali ini melihat kepompong yang bisa bergerak-gerak.

    Dia mendekat dan berkata,”Aduh kasian sekali kamu ini” kata semut itu dengan nada antara kasihan dan menghina.

    “Nasibmu malang sekali, sementara aku bisa lari kesana kemari sekehendak hatiku, dan kalau aku ingin aku bisa memanjat pohon yang tertinggi sekalipun, kamu terperangkap dalam kulitmu, hanya bisa menggerakkan sedikit saja tubuhmu.”

     Kepompong mendengar semua yang dikatakan oleh semut, tapi dia diam saja tidak menjawab. Beberapa hari kemudian, saat semut kembali ketempat kepompong tersebut, dia terkejut saat melihat yang kepompong itu sudah kosong yang ada tinggal cangkangnya.

    Saat dia sedang bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan isi dari kepompong itu, tiba-tiba dia merasakan hembusan angin dan adanya kepakan sayap kupu-kupu yang indah di belakangnya.

    “Wahai semut, lihatlah diriku sekarang baik-baik” kupu-kupu yang indah menyapa semut yang tertegun melihatnya.

    “Akulah mahluk yang kau kasihani beberapa hari lalu! Saat itu aku masih ada di dalam kepompong. Sekarang kau boleh sesumbar bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak akan perduli, karena aku akan terbang tinggi dan tidak mendengar apa yang kau katakan.”

    Sambil berkata demikian, kupu-kupu itu terbang tinggi ke udara, meniti hembusan angin, dan dalam sekejap hilang dari pandangan sang semut.

    Dongeng Nelayan dan Ikan Kecil (Aesop)

    Seorang nelayan miskin yang hidup berdasarkan ikan hasil tangkapannya, pada suatu hari mengalami nasib kurang beruntung dan hampir tidak mendapatkan tangkapan apapun selain seekor ikan kecil. Saat sang Nelayan itu akan memasukkan ikan tersebut ke keranjang yang dibawanya, ikan kecil itu berkata:

    "Mohon lepaskan aku, tuan nelayan! Saya sangat kecil hingga tidak berharga untuk dibawa pulang ke rumah. Saat saya menjadi lebih besar nanti, saya akan menjadi santapan yang lebih lezat untuk tuan."

    Tetapi sang Nelayan tetap menaruh ikan tersebut di keranjangnya.

    "Betapa bodohnya saya jika melepaskan ikan ini." kata Nelayan. "Bagaimana kecil pun ikan yang saya tangkap, tetap lebih baik daripada tidak ada tangkapan sama sekali." (mdk/amd)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP