Tradisi di Sumatra Utara dalam Menyambut Maulid Nabi, Unik dan Penuh Kehangatan
Merdeka.com - Sebentar lagi umat islam di seluruh dunia akan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berbagai cara pun dilakukan masyarakat untuk meramaikan momen tersebut. Begitu juga dengan masyarakat Suku Banjar di Sumatra Utara yang memiliki tradisi-tradisi unik yang dilaksanakan setiap peringatan Maulid Nabi.
Kegiatan yang dimulai sejak pagi hingga siang hari ini diselingi dengan ceramah keagamaan. Berikut ulasan selengkapnya.
Tradisi Aruh Mulud
Setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, warga Banjar melakukan Kenduri Maulid atau bisa dikenal dengan Aruh Mulud. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lubuk Cemara, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Begadai, Sumatra Utara.
Dalam acara ini, berbagai makanan khas Banjar seperti ampal hati, ampal putih, hingga sayur nanas bisa dinikmati masyarakat setempat sekaligus untuk mempererat silaturahmi.
Tradisi ini telah menjadi ciri khas masyarakat Banjar dari Kalimantan Selatan yang sudah migrasi puluhan tahun dan menetap di daerah tersebut.
Kegiatan Aruh Mulud tidak hanya dilaksanakan oleh warga Banjar saja, tetapi mereka turut mengundang suku lainnya seperti Melayu, Jawa, dan Batak. Acara ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan semakin mempererat tali silaturahmi masyarakat setempat.
Tradisi Ngayun Massal
Satu lagi tradisi unik yang dilaksanakan oleh warga Banjar menyambut Maulid Nabi adalah Ngayun Massal yang digelar di Jalan Besar Kota Datar, Kampung Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Tradisi ini diikuti oleh 125 bayi. Dalam tradisi ini, terdapat ayunan yang diberi tampilan-tampilan unik, kemudian dihiasi dengan berbagai macam makanan dan buah-buahan.
Masyarakat setempat percaya bayi yang mengikuti tradisi Ngayun Massal ini dapat dijauhkan dari segala penyakit.
Setelah mengikuti kegiatan Ngayun Massal, semua bayi diberikan tepung tawar oleh tokoh agama setempat. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan sesama warga dan melestarikan identitas budaya Suku Banjar.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTopeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaTradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaMaleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara
Baca Selengkapnya