Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Belum Ada Perhatian dari Pemerintah, Petani di Mandailing Natal Keluhkan Krisis Air

Belum Ada Perhatian dari Pemerintah, Petani di Mandailing Natal Keluhkan Krisis Air Ilustrasi kekeringan. ©2012 Shutterstock/Leigh Prather

Merdeka.com - Petani di Mandailing Natal mengeluhkan krisis air yang terus melanda di kawasan sepanjang jalan lintas Barat Kecamatan Panyabungan. Hal ini menjadi perhatian serius, sebab saat ini saluran irigasi di Batang Gadis ikut kekeringan.

Kondisi ini memicu para petani di kawasan tersebut merugi, lantaran ratusan hektare persawahan milik mereka tidak dapat dialiri air dan berujung gagal panen.

Mengutip dari Antara, Senin (13/2), menurut pengakuan warga setempat, permasalahan krisis air ini sudah berlangsung hampir dua tahun. Mirisnya, sampai sekarang belum ada perhatian serius dari pemerintah setempat untuk mencari solusi demi kelangsungan hidup petani di Mandailing Natal.

Desak Bupati Surati Balai Wilayah Sungai

air

©2015 Merdeka.com

Warga merasa kesal karena keluhannya tidak didengar oleh pemerintah setempat, akhirnya mendesak Bupati Madina, HM Ja'far Sukhairi Nasution untuk menyurati Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II agar keluhan petani bisa diatasi.

Salah satu petani di Madina, mengatakan krisis air ini sudah melumpuhkan perekonomian warga yang sangat bergantung pada hasil pertanian. Akibatnya, para petani menganggur dan tidak mendapatkan penghasilan karena tidak memiliki pekerjaan sampingan.

"Di sini mata pencaharian masyarakat adalah bertani padi. Karena kondisi irigasi itu (kekeringan) banyak petani yang nganggur. Kami harap Pemerintah Daerah mendorong pihak BWS untuk turun tangan agar masyarakat bisa kembali bertani," harapnya.

Penuh Sampah

001 pandasurya wijaya

©South China Morning Post

Hingga saat ini, kondisi saluran irigasi yang debit airnya sudah mulai berkurang semakin diperparah dengan banyaknya tumpukan sampah.

Banyaknya tumpukan sampah mengakibatkan bau yang menyengat sehingga mengganggu para pengguna jalan terutama masyarakat yang tinggal di sekitar saluran irigasi tersebut. Kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah telah meredupkan harapan petani dalam mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Tak hanya itu, minimnya perawatan telah membuat saluran irigasi ini sudah ditumbuhi oleh rumput liar. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP