Baru Dua Hari, Pasar Murah di Sumut Ditutup Imbas Warga Tak Hiraukan Protokol COVID
Merdeka.com - Dalam rangka memberikan bantuan kepada warga di Sumatera Utara (Sumut), Pemprov Sumut menyelenggarakan pasar murah di beberapa tempat. Namun, pelaksanaan pasar murah ini ternyata tidak sesuai dengan yang telah direncanakan karena adanya warga yang membludak dan kerumunan yang tidak mengindahkan protokol kesehatan COVID-19.
Pasar murah ini rencananya digelar selama lima hari, mulai 17 Mei hingga 21 Mei 2020. Pasar murah ini digelar di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, Medan dan di tiga lokasi lain, yakni Eks Bandara Polonia, Markas Yon Zipur, dan Rumah Dinas Wali Kota Binjai.
Sebelumnya, Pemprov Sumut melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sumut menyatakan akan menyalurkan 12 ribu paket sembako murah. Penjualannya menggunakan sistem paket dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar. Dalam satu paket warga bisa membeli 10 kg beras, 1 kg minyak goreng, 1 kg gula pasir dan paket lainnya.
Desak-Desakan Terjadi di Hari Pertama
Pada hari pertama pembukaan pasar murah ini, di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, Medan sudah terjadi antrean warga yang panjang tanpa menjaga jarak. Warga mengantre panjang tanpa menjaga jarak. Antrean ini terjadi sejak pagi dan sejumlah warga mengaku sudah berada di sana pada pukul 08.00 WIB.
Ramainya warga yang antre membuat panitia kelimpungan. Desak-desakan di luar gedung tak terhindarkan. Petugas kepolisian yang jumlahnya hanya belasan orang pun tak berdaya untuk menertibkan warga.
Berulang di Hari Kedua
Hari kedua pasar murah yang digelar pada Senin (18/5), kembali tidak terkendali. Ratusan warga kembali berdesakan dan mengabaikan protokol kesehatan untuk mendapatkan paket sembako dengan harga miring.Antrean sudah terjadi sejak pagi, di mana sebanyak 300 orang yang mengantre di bagian depan sudah dibenarkan masuk ke dalam dan dilayani panitia. Jumlah ini sesuai paket yang disediakan di sana. Ratusan warga berdesakan di pintu masuk ke lokasi pasar murah. Mereka bahkan sempat menggoyang gerbang besi. Petugas keamanan yang ada di sana tidak dapat berbuat banyak.
Warga Ngeyel
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Ridho Haykal Amal mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah mengimbau agar warga yang ada di luar gedung tidak berkerumun. Namun, imbauan itu tidak diindahkan.Dia mengatakan desak-desakan hanya terjadi di luar gedung sedangkan protokol kesehatan berjalan lancar di dalam gedung."Sesuai SOP ada, warga yang akan membeli di pasar murah masuk ke dalam gedung. Kemudian ditutuplah gerbang yang ada di tribun itu. Tapi setelah ditutup antrean masih banyak (di luar). Ada 200 sampai 300 orang. Saya sudah sampaikan supaya menjaga jarak dan memakai masker serta mencuci tangan. Berkali-kali saya sampaikan itu. Rupanya saya lihat di luar ada antrean. Tapi mereka menyampaikan mereka mau dapat kupon,” ungkap Haykal.
Warga yang Tidak Dapat Sembako Protes
Meski begitu, tidak semua warga yang hadir di pasar murah tersbeut mendapatkan sembako yang dibagikan. Ratusan warga yang tidak dapat masuk ke dalam Gedung Serbaguna emosi dan merasa dibohongi.“Tadi kami disuruh datang jam 08.00 WIB, nggak jadi. Terus jam 10.00 WIB disuruh datang, rupanya sudah tutup. Ini katanya besok lagi jam 13.00 WIB disuruh datang. Ini maksudnya apa?” kata Lina Ginting (40), warga sekitar yang turut antre.Seperti warga lain, Lina sangat kecewa tidak dapat membeli paket sembako murah itu, karena dia sangat membutuhkannya."Dari Jokowi itu nggak pernah aku dapat. Aku miskin baru. Aku tukang fotokopi. Mahasiswa nggak ada. Apa yang mau kumakan?" teriaknya.
Pasar Murah di Gedung Serbaguna Akan Ditutup
Keramaian yang tidak terkendali ini membuat instansi terkait mengevaluasi seluruh pasar murah di Sumut. Bahkan, pasar murah di Gedung Serbaguna rencananya ditutup, meskipun kegiatan ini rencananya berlangsung selama lima hari."Akan saya tutup. Kesehatan lebih penting," ungkap Ridho.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaPemkot Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar Pasar Murah Ramadan.
Baca SelengkapnyaAntrean warga yang menyerbu Operasi Pasar Murah di kantor Kecamatan Pamulang membeludak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suyudi mengatakan, kedua tersangka mengakui adanya gudang penyimpanan sabu di Cluster Debang, Taman Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaAtikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berkomitmen menciptakan harga-harga bahan sembako yang murah bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya