Angka Pernikahan di Sumut Turun Drastis Selama Pandemi, Ternyata Ini Alasannya
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini berdampak pada penurunan angka pernikahan di Sumatra Utara (Sumut). Kondisi ini terjadi meski pemerintah sudah membolehkan resepsi pernikahan dan akad nikah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumut, Syafii mengatakan, sejak Januari hingga akhir Juli 2020, pernikahan di Sumut tercatat hanya sekitar 43.414.
"Pada periode yang sama di tahun 2019 tercatat sekitar 60.000-an pernikahan," kata Syafii, Jumat (28/8) dilansir dari Liputan6.com. Ternyata, hal ini disebabkan karena faktor berikut.
Adanya Larangan Menggelar Resepsi
Disebutkannya penurunan angka pernikahan di Sumut terjadi akibat sejumlah faktor seperti sempat adanya larangan dari pemerintah untuk melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak.
Masyarakat Masih Takut
Selain itu, ada juga faktor yang berasal dari masyarakat sendiri, yaitu sengaja untuk tidak mengadakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan seremonial seperti, salah satunya pernikahan."Ada juga sebagian masyarakat yang menunggu untuk melaksanakan pernikahan atau walimatul ursy usai pandemi," sebutnya.
Masuk Tahun Baru Hijriah
Walau sudah diperbolehkan, angka pernikahan di masa Adaptasi Kebiasaan baru (AKB) di Sumut belum terlalu menunjukkan peningkatan. Faktor lainnya juga karena saat ini umat Islam memasuki Tahun Baru Hijriah."Ada sebagian masyarakat beranggapan tidak boleh melakukan pernikahan di Bulan Muharram hingga nanti ke Bulan Safar. Kita lihat sebulan ke depan, ya," Syafii menandaskan.
Resepsi Pernikahan Sudah Diperbolehkan
Diungkapkan Syafii, pemerintah melalui Kementerian Agama sudah membolehkan pelaksanaan akad nikah di luar Kantor Urusan Agama (KUA). Begitu juga dengan resepsi pernikahan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19."Itu sesuai surat edaran Binmas Islam Kemenag RI. Walimatul ursy juga dibolehkan, tapi dengan menggunakan protokol kesehatan, kapasitasnya dibatasi," ungkapnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, perumpamaan ini seolah pas dengan kemalangan yang dihadapi pasangan pengantin di Demak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca SelengkapnyaDi Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaPasutri muda ini membuktikan pernikahan jadi momentum untuk berprestasi bersama.
Baca SelengkapnyaIa tak mau melewatkan pernikahannya walaupun tengah dalam keadaan sakit.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial kisah dua sejoli yang menggelar pernikahan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaBerlangsung cukup meriah hingga dihadiri oleh sederet pejabat penting, pangkat suami TNI jadi sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaMomen pernikahan seorang prajurit TNI berpangkat Praka dan wanita cantik sukses mencuri perhatian.
Baca Selengkapnya