Vaksinasi Metode Paling Efisien Mencegah Covid-19
Merdeka.com - Vaksinasi yang sedang digencarkan pemerintah merupakan metode pencegahan yang paling efisien bila dilihat dari sisi ekonomi kesehatan, menurut Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
"Sebagai ilustrasi, katakanlah biaya vaksinasi covid-19 seharga Rp900 ribu, maka kita bisa mencegah diri dari penularan penyakit. Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena covid-19, yang rata-rata perawatannya memerlukan waktu 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih efisien," jelas Hasbullah saat Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN, seperti yang dikutip dari Antara.
Hasbullah menerangkan, jika seseorang bekerja sehari mampu menghasilkan Rp500 ribu, maka yang bersangkutan bisa kehilangan potensi penghasilan Rp5 juta akibat dirawat covid-19 di rumah sakit.
Hasbullah lebih jelas mengatakan akibat covid-19 ini anggaran belanja negara defisit hingga lebih dari Rp1.000 triliun. "Karena covid-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak bergerak. Sehingga kita semua sebenarnya adalah korban covid-19," paparnya.
Oleh karena itu, Hasbullah mengatakan bahwa pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak.
Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, mengatakan pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021. Upaya tersebut merupakan salah satu langkah untuk memulihkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Upaya pemulihan kesehatan tersebut diharapkan juga berdampak pada pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.
"Protokol kesehatan adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi covid-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini," ungkapnya.
Setelah lebih dari satu tahun masyarakat menjalani prokes selama pandemi, Reisa mengharapkan masyarakat sudah lebih paham pentingnya protokol kesehatan sebagai cara agar tidak menambah kasus covid-19.
"Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes," jelas Reisa.
dr. Reisa berpesan supaya masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan program vaksinasi yang dilangsungkan pemerintah. " Kalau masyarakat sudah berkesempatan untuk divaksinasi, manfaatkanlah vaksin tersebut jangan ditunda dan jangan ragu karena berita yang belum pasti kebenarannya," tutupnya.
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan Prabowo Subianto berjasa besar saat menjabat menjadi Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya