Vaksinasi Jadi Bagian Penting dalam Membedakan Gejala Covid-19 Varian Omicron
Merdeka.com - Covid-19 varian omicron kini telah menyebar dan terdeteksi di sekitar hampir 45 negara. Berdasarkan keputusan WHO, varian omicron ini juga telah ditetapkan menjadi variant of concern dikarenakan mutasinya yang sangat cepat.
Namun sayangnya, hingga kini para peneliti belum menemukan bukti terkait varian omicron yang lebih berbahaya dari varian-varian sebelumnya. Varian omicron ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan kini telah masuk ke Indonesia.
dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, seperti dikutip dari Fimela.com, mengatakan kepada The New York Times bahwa orang-orang yang terinfeksi varian omicron ini merupakan orang-orang yang belum mendapat vaksinasi secara lengkap atau bahkan belum mendapatkan vaksinasi sama sekali.
Menurut laporan yang beredar gejala yang dialami ketika terinfeksi covid-19 varian omicron terhitung ringan, seperti nyeri, batuk pilek dan pusing.
Untuk saat ini, dari orang yang terjangkit omicron belum ada yang melaporkan hilang indera penciuman dan perasa. Namun, para peneliti masih mencari tahu kepastian terkait terakit varian omicron ini, apakah perbedaan gejala yang muncul benar-benar disebabkan oleh varian omicron atau bukan.
Yang pasti, para pakar saat ini menegaskan bahwa pencegahan terbaik yang bisa dilakukan untuk mengahalau semua varian covid-19 adalah menjaga protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi covid-19 sevara lengkap.
Fimela.com/Annissa Wulan
(mdk/ttm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaZubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya