Paracetamol Jadi Obat yang Disarankan untuk Mengatasi Rasa Nyeri
Merdeka.com - Sehari-hari, kita sering menemui berbagai masalah terkait munculnya rasa nyeri. Kondisi ini bisa terjadi pada kepala, gigi, tangan, atau bagian tubuh lain dan bisa sangat terasa mengganggu.
Dokter spesialis bedah saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, dr. M. Dwikoryanto, Sp.BS., FINPS menganjurkan mereka yang memiliki keluhan rasa nyeri untuk meminum paracetamol mengingat obat ini relatif aman untuk dikonsumsi pada pengobatan mandiri.
Paracetamol dikenal sebagai golongan obat analgesik (pereda nyeri) untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang akibat sakit kepala, sakit gigi, menstruasi, sakit punggung, hingga terkilir, selain juga untuk menurunkan demam.
"Saya anjurkan untuk dikonsumsi relatif agak bebas di rumah adalah paracetamol. Obat ini saja yang memiliki rentang keamanan yang cukup bagus baik untuk anak maupun dewasa," ujarnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Paracetamol yang juga bisa bermanfaat sebagai penurun demam, juga bisa diminum pasien COVID-19 untuk mengurangi rasa tidak nyamannya.
Orang dewasa dapat mengonsumsi satu hingga dua tablet dengan maksimal 4 dosis paracetamol sehingga total menjadi delapan tablet 500 mg dalam 24 jam dan sebaiknya tunggu setidaknya 4 jam antara dosisnya, menurut Layanan Kesehatan Masyarakat di Britania Raya (NHS).
Perhatikan Konsumsinya
Anda juga tidak disarankan mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan obat lain yang juga mengandung paracetamol untuk menghindari risiko overdosis. Oleh karena itu, sebelum minum obat lain, periksa label untuk melihat apakah obat itu mengandung paracetamol.
"Dosisnya walau relatif aman juga jangan berlebihan," kata Dwikoryanto yang tergabung dalam Surabaya Neuroscience Institute (SNeI) itu.
Overdosis paracetamol dapat menyebabkan efek samping yang serius sehingga pengonsumsi disarankan tak tergoda untuk meningkatkan dosis atau mengambil dosis ganda jika rasa sakit sangat parah.
Meskipun kebanyakan orang dapat mengonsumsi paracetamol dengan aman, namun, beberapa orang perlu lebih berhati-hati dengan obat ini. Hal ini perlu pada mereka yang pernah memiliki riwayat reaksi alergi terhadap paracetamol, mengalami masalah hati atau ginjal, meminum obat epilepsi, obat tuberkulosis (TB) dan pengencer darah.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaOlahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun, kadang olahraga juga bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti nyeri dada.
Baca SelengkapnyaCara meredakan sakit perut tergantung pada gejala dan penyebabnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaIa membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaKesemutan bisa menjadi sensasi yang mengganggu, namun sering kali dianggap sepele. Padahal, kondisi ini bisa terjadi sebagai bagian dari gejala penyakit serius
Baca SelengkapnyaSebelum mengonsumsi obat, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi.
Baca SelengkapnyaAlergi obat merujuk pada reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, dan bisa memengaruhi sistem tubuh.
Baca SelengkapnyaPada saat tidur, biasanya napas kita akan terdengar lebih teratur namun lebih keras dibanding biasanya. Ini Penyebabnya.
Baca Selengkapnya