Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menurunnya Kepatuhan Protokol Kesehatan Mungkin Disebabkan Pandemic Fatigue

Menurunnya Kepatuhan Protokol Kesehatan Mungkin Disebabkan Pandemic Fatigue Ilustrasi masker kain. ©Pixabay/3005398

Merdeka.com - Seiring meningkatkan jumlah kasus COVID-19, ternyata banyak juga masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan. Meningkatnya hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pandemic fatigue yang dialami oleh masyarakat.

Pandemic fatique atau kelelahan akibat pandemi dapat menimbulkan demotivasi yang dirasakan masyarakat dalam mengikuti rekomendasi protokol kesehatan yang dimaksudkan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus.

Natalia Widiasih Raharjanti, dokter spesialis kejiwaan, mengatakan bahwa pandemic fatigue sesungguhnya merupakan respon yang sangat normal dan natural serta bisa terjadi pada siapa pun.

"Pandemic fatigue itu juga dipengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan situasi bencana yang sedang kita jalani," kata Natalia dalam dialog dari Graha BNPB beberapa waktu lalu.

"Situasi yang berkepanjangan dan tidak tahu selesainya kapan, kita lihat orang semakin cuek, bahwa orang mulai malas melakukan protokol kesehatan dan kurang berhati-hati sebenarnya justru dipengaruhi oleh berbagai hal," kata Kepala Divisi Psikiatri Forensik/Ketua Prodi. Spesialis Kedokteran Jiwa, FKUI–RSCM tersebut.

Ada berbagai penyebab dari pandemic fatigue seperti kehilangan pekerjaan, video call burnout, persepsi bahaya yang berkurang karena interpretasi data yang salah, isolasi sosial, kehilangan orang dekat, kehilangan kebebasan, serta kehilangan hiburan.

Penyebab Pandemic Fatigue

Ia menjelaskan, ada beberapa gejala dari pandemic fatigue yang juga dipengaruhi dari kepribadian orang tersebut. Hal itu juga berpengaruh dari apa yang akan ia lakukan berikutnya.

"Ada yang kalau sudah lelah, padahal tadinya dia orang yang sangat tertib, tiba-tiba dia melihat semua orang sembarangan, ya sudah deh apatis," kata Natalia.

"Atau dia justru orang yang sangat tegang dan perfeksionis, dia bisa menjadi hypercriticism. Biasanya tergantung kita di situasi yang mana," terangnya.

Lebih lanjut Natalia menjelaskan bahwa di situasi pandemi, semua orang sedang dalam proses belajar. Sehingga pada tahap itu, ada motivasi yang bisa naik dan turun.

"Naik turunnya dipengaruhi oleh kepribadian kita lagi, pengetahuan kita, cara kita melihat masalah. Kalau kita tipe yang melihat masalah secara negatif terus tentu itu akan membuat kita jadi mudah lelah, jatuhnya ke burnout," terangnya.

Natalia mengatakan, apabila seseorang melihat bahwa melakukan protokol kesehatan berarti ikut menjaga orang lain dan memperlambat serta menurunkan angka kematian, dapat diartikan bahwa respon orang tersebut adalah adaptif.

"Tapi kalau kita pola mentalnya masih seperti anak-anak, persepsi kita kan sering bias, karena sudah capek maunya yang instan, saat lihat angkanya turun maunya kumpul-kumpul lagi, pesta, itu yang hati-hati secara mental membaca informasi yang salah," tandasnya.

Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Malaise dan Gejalanya, Kondisi Tubuh yang Lelah dan Tidak Nyaman
Penyebab Malaise dan Gejalanya, Kondisi Tubuh yang Lelah dan Tidak Nyaman

Malaise dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres, kurang tidur, pola makan yang buruk, atau penyakit yang mendasarinya.

Baca Selengkapnya
Anies Bicara Penanganan Kesehatan: Debat Dulu Baru Ambil Keputusan, Bukan Keluar UU Baru Didebatkan
Anies Bicara Penanganan Kesehatan: Debat Dulu Baru Ambil Keputusan, Bukan Keluar UU Baru Didebatkan

Anies mengaku akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Imunodefisiensi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Mengenal Imunodefisiensi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Imunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
6 Penyebab Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
6 Penyebab Flu Tulang yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Flu tulang, atau dikenal juga sebagai flu muskuloskeletal, merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami gejala seperti nyeri otot, sendi, dan tulang.

Baca Selengkapnya
Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya
Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan Langkah Sederhana, Ini Ulasannya

Jangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.

Baca Selengkapnya