Masyarakat Diminta Tidak Enggan untuk Mengonsultasikan Masalah Mental yang Dialami
Merdeka.com - Banyak orang menyepelekan masalah kesehatan mental dan mengakui bahwa mereka tengah mengalami hal tersebut. Banyak orang malu atau menganggap tidak penting untuk mengonsultasikan masalah mereka terhadap profesional kesehatan mental seperti psikolog, psikiater, atau psikoterapis.
Yusa Azis, psikoterapis dari Sanggar Jiwa Bertumbuh mengatakan bahwa beberapa kasus bunuh diri kerap terjadi ketika seseorang mengalami masalah pada jiwanya. Contohnya pada remaja yang putus cinta memutuskan untuk bunuh diri.
"Terkadang mereka malu kalau curhat dengan orangtuanya. Bukannya ditampung, biasanya malah diomelin, dinasehati," kata Yusa ketika ditemui Health Liputan6.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Karena itu, dibutuhkan banyak fasilitator agar masyarakat bisa mendapatkan tempat yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa. Di sini, pemerintah juga punya peran untuk penyediaan layanan dan edukasi masyarakat.
Yusa mengatakan Indonesia bisa belajar dari bagaimana Amerika Serikat mengatasi masalah kesehatan jiwa dengan nomor telepon atau layanan konseling yang dipasang di tempat-tempat publik. Warga setempat bisa mengaksesnya dan berbicara dengan petugas, meski hanya sekadar curhat.
"24 jam, tujuh hari seminggu, gratis. Dia bisa telepon, setidaknya kalau ingin bunuh diri bisa ditunda. Kalau depresi paling tidak ada teman bicara meski tidak ada solusi saat itu juga, karena proses psikoterapi itu panjang dan harus digali terus," Yusa menambahkan. Dengan fasilitas semacam ini, orang punya saluran atau wadah untuk mengatasi masalahnya untuk sementara.
Yusa mengatakan, kesehatan jiwa adalah sesuatu yang abstrak. Sehingga, tidak bisa dilihat dari tampilan luar saja.
"Ingin ganti kelamin, kecanduan porno, alkohol, dari luar kelihatan biasa saja. Padahal kalau kita selami lebih dalam, ternyata kompleks," tandasnya.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan penguatan Puskesmas sudah dilakukan sebelum menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya