Kelola ADHD Pada Orang Dewasa dengan Mengenali Tandanya

Merdeka.com - Attention Deficit and Hyperactivity Disorder atau disingkat ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk memusatkan perhatiannya pada satu hal. Hal ini mengakibatkan seseorang untuk mengerjakan tugas keseharian yang butuh fokus tinggi.

ADHD memang lebih sering ditemukan pada anak. Anak yang mengalami ADHD biasanya dianggap nakal, tidak bisa diatur, dan pemalas. Hal ini karena anak tidak bisa mengikuti pelajaran di kelas—yang mana butuh fokus yang tinggi.

Namun, ADHD sebenarnya juga ditemukan pada orang dewasa. Biasanya, ADHD pada orang dewasa juga dialami dalam masa anak-anak hanya saja tidak menerima bantuan atau tidak terdeteksi.

Orang dewasa yang mengalami ADHD bisa membuat stres dan frustasi pada diri sendiri. Kenali tanda-tanda ADHD pada orang dewasa agar Anda atau orang sekitar Anda bisa mendapat bantuan yang dibutuhkan.

Apa Penyebab ADHD?

Tidak diketahui pasti apa penyebab ADHD. Namun diketahui bahwa orang-orang dengan ADHD memiliki ‘pengaturan’ otak yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. Bisa jadi karena kandungan hormon, senyawa dalam otak, hingga saraf.

Hal ini kemudian menyebabkan pesan dari luar lebih sulit diinterpretasikan. Selain penyebab di atas, faktor keturunan juga bisa menyebabkan seseorang juga memiliki ADHD yang terwarisi dari anggota keluarga lain.

Seseorang dengan ADHD sulit mempertahankan perhatiannya pada satu hal dan mudah teralihkan oleh hal atau aktivitas lain yang lebih menstimulasi atau membangkitkan semangat.Hal-hal ini biasanya berupa aktivitas yang “tidak serius” seperti kerajinan atau bermain game.

ADHD Pada Orang Dewasa

pexels-Tim Gouw

Ketika beranjak dewasa, tentu tanggung jawab seseorang akan bertambah. Pendidikan yang semakin kompleks, karir dan pekerjaan, hingga keluarga menjadi hal yang harus dipikirkan. Semuanya butuh perencanaan yang serius, rapi, dan matang.

Orang dewasa yang memiliki ADHD akan mengalami kesulitan dalam mengelola berbagai tanggung jawab ini. Akibatnya, kehidupan seseorang bisa menjadi ‘berantakan’, dianggap tidak cakap, bahkan tidak sopan atau kasar.

Tanda-tanda ADHD pada orang dewasa bisa saling berbeda antar individu. Berikut beberapa tanda umum ADHD yang bisa Anda dikenali.

Perlu diketaui juga bahwa poin-poin berikut tidak bisa serta merta menjadi satu-satunya patokan diagnosis diri atau orang lain. Harus ada diagnosis klinis dari pihak yang profesional dan ahli seperti psikolog atau dokter.

Perhatian mudah teralihkan oleh berbagai stimulan di waktu yang cenderung bersamaan. Bisa juga ditandai dengan sering melamun. Hal ini mengakibatkan seseorang sulit melakukan tugas—terutama yang repetitif—dengan sempurna.

Karena mudah teralihkan, akhirnya tugas yang penting menjadi ditinggalkan. Bisa juga ditandai dengan terus menunda waktu pekerjaan. Selain itu, orang dengan ADHD bisa dianggap tidak sopan karena sulit memperhatikan seseorang serta mudah lupa terhadap sebuah janji atau komitmen.

Baik dari segi tindakan atau emosi. Pada orang dewasa, aspek hiperaktif lebih berupa berupa mudah bosan, tubuh gelisah (fidgeting), merasa tidak enak kalau diam dan selalu mencari kesibukan fisik, apapun bentuknya. Dari segi emosi, orang dengan ADHD bisa tidak sabaran, memotong bicara orang lain, dan sulit mengontrol diri. Hal ini menyebabkan mereka terkesan kasar dan menyinggung.

Selain itu, orang dengan ADHD juga lebih mudah insecure, tidak percaya diri serta sensitif terhadap kritikan. Hal-hal ini kemudian dapat menyebabkan seseorang sulit untuk membangun atau mempertahankan hubungan dengan orang lain, bahkan dengan masyarakat.

Jangan Takut Mencari Bantuan

ADHD, apalagi pada orang dewasa, jika tidak kunjung mendapat bantuan akan berakibat pada berbagai masalah mental dan sosial lainnya. Seseorang bisa merasa atau dianggap tidak kompeten, sehingga sulit mendapat pekerjaan.

Selain itu, seperti yang disebut, ADHD bisa menyebabkan seseorang sulit membangun relasi dengan orang lain di sekitar kita. Hal ini dapat dengan mudah berujung pada stres dan depresi.

Jika Anda atau orang disekitar Anda mengalami hal-hal yang telah disebutkan, jangan malu atau takut untuk mencari pertolongan yang Anda butuhkan. Temui psikolog atau psikiater untuk mendapat terapi dan pengobatan yang tepat dari kondisi yang dialami.

Perlu diingat kalau bukan sifat Anda yang menjadi penyebab masalah, melainkan ADHD yang dibiarkan terlalu lama.

Reporter: Prilisa Septi Hariani