Ini Alasan Agar Jangan Memaksa Tubuh Berolahraga Terlalu Berat
Merdeka.com - Olahraga bisa menjadi cara yang baik dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun berolahraga terlalu keras justru bisa berdampak sebaliknya dan malah bisa mengancam nyawa.
Menurut dr. Michael Triangto, SpKO, Sport Medicine Specialist dari Slim + Health Sport Therapy mengatakan sebelum berolahraga ada baiknya untuk mengetahui tujuannya dan kondisi tubuh kita.
"Sebelum olahraga kita harus punya tujuan atau goal terlebih dahulu. Karena ada tiga jenis tujuan olahraga seperti sehat, prestasi, dan rekreasi. Kalau goal untuk sehat bisa dengan olahraga ringan seperti yoga. Beda halnya dengan olahraga prestasi yang bisa melakukan olahraga berat. Serta tahu kemampuan tubuh kita apakah bisa melakukan olahraga berat," papar dr. Michael Triangto, SpKO.
Jangan Memaksakan Tubuh
dr. Michael menambahkan jika sudah tahu tujuan olahraga sebaiknya jangan memaksakan tubuh ketika sudah lelah. Sebab menurutnya apapun yang berlebihan tidak baik hasilnya, begitu pun dengan olahraga.
"Jika kendaraan saja berjalan terlalu jauh butuh istirahat. Begitupun tubuh kita, bila sudah lelah sebaiknya istirahat jangan dipaksakan untuk berolahraga berat," tambahnya.
Olahraga membuat jantung berdenyut lebih cepat, dr. Michael mengatakan bila olaharaga berat denyut jantung semakin cepat dari olahraga ringan. Apalagi ketika tubuh sedang lelah. dr. Micheal menyarankan sebaiknya sebelum olahraga cek denyut jantung dengan acara 220 dikurang usia kita. "Ini denyut jantung maksimal kita," ucapnya.
"Olahraga terlalu berlebih justru membuat tubuh kita menjadi sakit. Ketika badan mengirimkan sinyal lelah seperti sudah mulai lemas dan pegal sebaiknya istirahat, tidur cukup dan mengonsumsi makanan bernutrisi. Jangan dipaksakan untuk olahraga yang membuat denyut jantung justru berlebihan karena tubuh memiliki batas kemampuan dan olahragalah sesuai kemampuan tubuhmu," paparnya.
Terdapat hal lain yang dapat terjadi ketika kelebihan berolahraga, selain serangan jantung. Kamu dalam mengalami dehidrasi, daya tahan tubuh menurun, badan terasa nyeri dan pegal akibat peradangan di otot dan sendi.
Reporter: Anisha Saktian PutriSumber: Fimela.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan panduan atau tips menjaga kesehatan selama puasa di bulan Ramadan agar kondisi tubuh tetap fit.
Baca SelengkapnyaBerolahraga selama 11 menit setiap harinya secara signifikan dapat mengurangi risiko kematian dini serta membantu mencegah
Baca SelengkapnyaIni 3 Waktu Paling Terbaik untuk Berolahraga saat Puasa Berikut Keuntungannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah begadang, sering kali tubuh terasa lemas dan tidak bugar.
Baca SelengkapnyaLari pagi sebelum sarapan mungkin menjadi aktivitas rutin bagi banyak orang. Aktivitas ini ternyata juga menyimpan manfaat yang baik bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMenggunakan tangga sebagai wahana latihan bisa membantu menjaga kebugaran dengan mudah dan murah.
Baca SelengkapnyaOlahraga dengan perut kosong dianggap dapat membantu pembakaran lemak lebih banyak. Padahal, kondisi ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPengertian workout dan jenis-jenisnya yang bisa Anda coba praktikan di rumah.
Baca SelengkapnyaDari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Baca Selengkapnya