Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epilepsi Rentan Dialami Anak Muda, Begini Cara Tepat Mengatasinya

Epilepsi Rentan Dialami Anak Muda, Begini Cara Tepat Mengatasinya ilustrasi epilepsi. ©www.jpost.com

Merdeka.com - Epilepsi merupakan penyakit saraf terbanyak keempat dan diperkirakan dialami sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini bisa dialami oleh orang dalam segala usia, namun penelitian terbaru menyebut bahwa penelitian ini paling rentan dialami oleh anak muda dengan risiko kematian tertinggi.

Dilansir dari The Health Site, hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada pada European Academy of Neurology (EAN) Virtual Congress. Diketahui bahwa pasien pada usia 20an dan 30an berada dalam risiko tertinggi mengalami kematian akibat epilepsi.

Anak muda pada usia antara 16 hingga 24 diketahui memiliki risiko epilepsi yang bisa menyebabkan kematian hingga 6 kali lipat. Berdasar penelitian tersebut, penyebab kematian adalah karena kematian mendadak akibat epilepsi, pneumonia, serangan kantung, malfungsi kongenital, serta kematian akibat alkohol.

Walau begitu, diketahui juga bahwa 78 persen kematian akibat epilepsi masih bisa dihindari pada usia di bawah 55 tahun. Penelitian dari University of Edinburgh, Skotlandia mengungkap bahwa memahami faktor risiko dan mengidentifikasinya bisa mencegah dan menurunkan jumlah kematian akibat epilepsi.

Hal yang Perlu Kamu Ketahui Mengenai Epilepsi

Epilepsi merupakan penyakit kronis pada otak yang bisa menjebabkan kejang. Penyakit ini bisa terjadi karena cedera di otak sebelumnya atau faktor genetik. Pada seseorang yang sehat, epilepsi juga bisa terjadi.

Gejala dari kejang ini sangat tergantung pada bagian otak mana yang mengalami masalah. Salah satu gejala yang umum adalah hilangnya kesadaran, serta tangan dan kaki bergetar. Ketika mengalami kejang, seseorang bisa menggigit lidah atau kehilangan kontrol pada perut atau kandung kemih. Beberapa pasien bahkan bisa merasa mengantuk dan tak sadar selama beberapa waktu.

Sejumlah kondisi kejang bisa menyebabkan gerakan otot secara tak sadar, sensasi aneh, atau bahkan halusinasi. Hal ini bahkan bisa menyebabkan perubahan pada perilaku pasien yang terkesan sengaja padahal tidak.

Sejumlah Faktor yang Bisa Menyebabkan Terjadinya Epilepsi

Pada sejumlah kasus, penyebab tepat terjadinya epilepsi biasanya masih belum diketahui. Namun sejumlah faktor berikut bisa jadi penyebab munculnya masalah ini:

Tidak konsumsi obat dengan tepatKonsumsi alkohol berlebihPenggunaan kokain atau ekstasiKurang tidurKonsumsi obat yang bisa mengganggu pengobatan kejang

Seseorang yang memiliki epilepsi sebisa mungkin harus menghindari berbagai hal tersebut.

Bagaimana Menangani Seseorang yang Mengalami Kejang

Ketika seseorang mengalami kejang tepat di depanmu, secepat mungkin hubungi ambulans. Ketika seseorang mengalami kejang, terdapat beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum tim medis datang.

- Pertama, jauhkan orang-orang di sekitar- jangan berusaha menahan atau menghengtikan gerakannya- jauhkan pasien dari benda tajam dan keras di sekitarnya- jangan masukkan apa pun ke mulutnya- Setelah kejang berhenti, gulingkan pasien dalam posisi miring untuk membuat saluran pernapasan terbuka.

(mdk/RWP)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.

Baca Selengkapnya
Gejala Rhinitis Alergi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Penting Diketahui

Gejala Rhinitis Alergi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Penting Diketahui

Anak-anak rentan terhadap rhinitis alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang dan lebih sensitif.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara

Cara Mencegah dan Mengatasi Anak Rewel pada Perjalanan Darat dan Udara

Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya

Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam, Ketahui Penyebabnya

Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Erotomania, Delusi Merasa Dicintai Orang Lain Padahal Aslinya Tidak

Mengenal Erotomania, Delusi Merasa Dicintai Orang Lain Padahal Aslinya Tidak

Kondisi psikologis yang ditandai dengan delusi seseorang yang meyakini bahwa orang lain mencintainya secara diam-diam.

Baca Selengkapnya