Cukai Minuman Manis Bakal Diterapkan di Indonesia, Efektifkah Tekan Konsumsi Gula?
Merdeka.com - Rencana pemberlakuan cukai pada minuman berpemanis kini tengah dalam upaya realisasi. Pada Rabu (19/9), dilansir dari Liputan6.com menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajukan usulan pengenaan cukai minuman berpemanis kepada Komisi XI DPR RI.
"Minuman berpemanis ini apabila disetujui (Komisi XI) menjadi objek cukai, maka kami untuk tahap ini mengusulkan," terang Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta.
Terkait, minuman berpemanis yang dikenakan cukai, Dia menyasar produk yang mengandung pemanis dari gula maupun buatan (sintetik).
"Yang sudah siap konsumsi, jadi kaya kopi sachet, yang isi banyak sekali gulanya," imbuhnya.
Terkait tarif cukai yang dikenakan minuman berpemanis, produk teh kemasan dikenakan cukai Rp.1.500 per liter. Sedangkan, produk minuman berpemanis lainnya, seperti energi drink, kopi, konsentrat, dan lain-lain dikenakan tarif Rp 2.500 per liter
Pada cukai ini, tidak semua minuman berpemanis dikenakan. Terdapat pengecualian tarif cukai untuk produk yang dibuat dan di kemas non pabrikasi, madu dan jus sayur tanpa gula, dan barang di ekspor yang mudah rusak dan musnah.
Selain untuk meningkatkan pendapatan negara, rencana ini juga bisa berdampak pada kesehatan. Setidaknya dengan meningkatnya harga, masyarakat bakal pikir-pikir untuk mengonsumsi minuman berpemanis. Namun, apakah cara ini benar-benar efektif?
WHO Menyarankan untuk Penerapan Cukai Minuman Berpemanis
Upaya keterlibatan pemerintah dalam menekan konsumsi gula ini sesungguhnya telah digagas oleh WHO (World Health Organization) sejak beberapa waktu lalu. WHO menganggap bahwa keterlibatan pemerintah dalam menerapkan cukai bisa menekan konsumsi minuman berpemanis ini.
Penerapan cukai pada minuman berpemanis ini dinilai WHO bisa jadi cara yang efektif dalam menurunkan konsumsi gula. Berdasar data yang mereka peroleh, meningkatnya harga minuman berpemanis hingga 20 persen bisa menurunkan konsumsi hingga 20 persen sehingga cukup efektif dalam mencegah obesitas dan diabetes.
Banyak negara yang telah menerapkan cukai minuman berpemanis ini. Salah satunya yang sudah tampak penurunan konsumsi minuman ini adalah di Meksiko.
Cukai ini mulai diterapkan di Meksiko pada tahun 2014. Dua tahun setelah diterapkan terjadi penurunan konsumsi minuman berpemanis hingga 11,7 persen pada rumah tangga miskin serta 7,6 persen pada populasi secara umum.
Bisa Ubah Pola Konsumsi
Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh University of Waterloo di Kanada juga mengungkap hasil positif dari penerapan cukai ini. Diterangkan bahwa penerapan cukai pada produk berpemanis dan pemasangan label pada bagian depan kemasan bisa membantu menurunkan konsumsi gula.
Hal ini disebut sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam membeli barang yang mereka konsumsi. Lebih lanjut, berkurangnya pembelian minuman dan makanan berpemanis ini juga menurunkan jumlah konsumsi dan bisa bermanfaat lebih baik terhadap kesehatan mereka.
Dalam satu dekade ke belakang, banyak negara dari berbagai belahan dunia yang mulai menerapkan cukai ini. Secara teknis penerapannya bisa berbeda di tiap negara. Namun, tujuan dari penerapan segala peraturan ini tetap sama yaitu untuk menekan laju konsumsi gula yang terlalu tinggi.
Efektivitas peraturan ini di Indonesia masih perlu dilihat lebih lanjut pada praktiknya terutama karena peraturan ini masih dalam tahap usulan. Namun, jika memang diterapkan, hal ini bisa menjadi satu percobaan mengurangi konsumsi gula berlebih dan berbagai masalah kesehatan yang menyertainya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Frekuensi Minum Teh dan Kopi yang Aman saat Puasa Ramadan
Teh dan kopi tetap bisa diminum secara aman di bulan Ramadan, hanya saja perhatikan frekuensi konsumsinya.
Baca Selengkapnya7 Makanan dan Minuman yang Hrus Dikonsumsi saat Kita Kekurangan Tidur
Kurang tidur merupakan salah satu masalah yang dialami oleh banyak orang. Sejumlah makanan dan minuman ternyata bisa mengatasi kondisi ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebiasaan Minum Kopi dan Teh Pagi Hari Bisa Jadi Biang Kerok Munculnya Masalah Mulut Ini
Konsumsi teh dan kopi panas di pagi hari bisa menyebabkan bibir menjadi kering dan pecah-pecah.
Baca SelengkapnyaCara Bikin Minuman Jeruk Nipis yang Ampuh untuk Menurunkan Kolesterol dalam Darah
Minuman jeruk nipis kaya akan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya adalah membantu menurunkan kadar kolesterol yang berlebih.
Baca SelengkapnyaMinum Kopi Bisa Picu Munculnya Bau Mulut, Begini Cara Menghilangkannya
Usai minum kopi, mulut kita kerap mengalami rasa kering serta munculnya bau mulut yang sangat khas. Bagaimana cara menghilangkannya?
Baca Selengkapnya6 Minuman yang Ramah Asam Lambung, Mengatasi Gejala Tanpa Rasa Begah
Selain makanan, beberapa minuman juga bisa memicu munculnya asam lambung. Tapi tak perlu risau, 6 minuman ini bisa bikin perut menjadi lebih aman & tidak begah.
Baca SelengkapnyaKetahui Kandungan Kafein dalam Kopi, Teh, dan Cokelat serta Dampak Konsumsinya
Kandungan kafein pada kopi, teh, dan cokelat berbeda serta memiliki dampak yang tak sama.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengusaha: Masyarakat Indonesia Lebih Suka Beli Minuman Tinggi Gula Dibanding Rendah Kalori
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca Selengkapnya