Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Contoh Penerapan Prokes yang Baik dari Orangtua Bisa Bantu Lancarkan PTM

Contoh Penerapan Prokes yang Baik dari Orangtua Bisa Bantu Lancarkan PTM Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 1 Depok. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Pada sejumlah sekolah, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah mulai dilakukan. Untuk memuluskannya dan mencegah terjadinya gelombang infeksi baru, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Bayu Satria Wiratama, pakar epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada mengungkapkan bahwa adanya orangtua perlu memberi contoh baik dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai panutan anak-anak mereka agar proses PTM terbatas bisa berjalan secara lancar.

Bayu menjelaskan, salah satu cara mencegah terjadinya penularan COVID-19 di sekolah adalah edukasi terkait 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas) kepada siswa dari guru dan orangtua, dalam hal ini berupa contoh perilaku bersih dan sehat.

"Orangtua harus mencontohkan yang baik untuk anak, seperti taat memakai masker atau tidak kumpul-kumpul dengan banyak orang di luar rumah," kata Bayu beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Peran orangtua penting karena anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak ketimbang guru yang hanya bisa mengawasi murid-muridnya di sekolah. Peran serta orangtua dalam menjadi panutan yang baik untuk anak. Dengan memberi contoh baik, anak akan terbiasa untuk menjalankan protokol kesehatan di mana saja, termasuk di sekolah ketika menjalani pembelajaran tatap muka terbatas.

Selain mengedukasi orangtua dan guru, pengawasaN disiplin 5M di sekolah dan rumah juga perlu digalakkan oleh guru dan orangtua. Selain itu, orangtua perlu juga memantau kondisi anak dan lingkungan di sekitar anak terkait potensi penularan COVID-19.

Dia menyarankan ada pemberlakuan denda besar untuk siapa pun yang tidak mematuhi protokol kesehatan sekolah, menjaga komunikasi yang baik dengan dinas kesehatan atau puskesmas, serta penyelidikan intensif dan detail jika ada kasus positif di sekolah.

Sejak awal 2021, klaster penularan COVID-19 di sekolah telah muncul. Namun, hanya menghentikan proses pembelajaran dengan menutup sekolah dan disinfeksi sekolah saja tidak cukup, perlu ada penyelidikan detail mengenai penyebabnya agar bisa diatasi secara baik. Perlu ditelusuri penyebabnya, apakah dimulai dari luar atau dalam sekolah atau ada kebocoran protokol kesehatan PTM.

"Yang harus menaati protokol kesehatan bukan cuma pihak sekolah atau anak, tetapi juga keluarga," tegas Bayu.

Perlunya Satgas Khusus di Lingkungan Sekolah

Perlu ada satuan tugas (satgas) COVID-19 di sekolah yang melibatkan guru, orangtua atau wali murid serta warga sekolah lain termasuk masyarakat sekitar. Berdasarkan panduan PTM dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), satgas COVID-19 di sekolah terdiri dari tiga tim, yakni tim pembelajaran, psikososial dan tata ruang, tim kesehatan, kebersihan dan keamanan serta tim pelatihan dan humas.

Bayu menggarisbawahi peranan tim kesehatan yang krusial, yakni membuat protokol tatalaksana jika ada kasus. Dengan tatalaksana yang jelas, pihak sekolah bisa sigap bertindak.

Perlu juga membangun jejaring komunikasi dengan puskesmas atau dinas kesehatan setempat, menyiapkan ruangan UKS khusus infeksi agar bisa ditangani terpisah dengan murid-murid yang butuh perawatan non COVID-19. Sekolah pun perlu melatih dan membentuk tim skrining sekolah agar bisa bekerja secara baik. Tugas tim skrining lebih dari mengecek suhu anak-anak serta staf yang masuk ke sekolah, tetapi juga bertanya dan mengenali apakah ada gejala-gejala sakit yang patut diwaspadai.

Terakhir, tim kesehatan juga perlu memantau kondisi harian setiap warga sekolah.

Tugas satgas COVID-19 tidaklah ringan, maka sekolah perlu berdiskusi untuk mencari siapa yang dapat melakukannya, atau mencari bantuan dari sukarelawan yang berasal dari kalangan orangtua murid atau staf guru.

Di tengah penurunan kasus COVID-19, dia berpendapat ini adalah waktu terbaik untuk menguji coba pembukaan bertahap di berbagai aspek termasuk pendidikan, yakni lewat PTM terbatas.

Melihat kondisi saat ini, transisi dari pembelajaran jarak jauh menuju pembelajaran tatap muka harus dilakukan secara bertahap. Sebab, kata Bayu, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti kondisi di lapangan, masyarakat yang sudah mendapatkan pemahaman tentang protokol kesehatan, disiplin pemakaian masker, hingga vaksinasi yang mendekati 100 persen.

"Untuk sekarang baru bisa bertahap, untuk tahu berapa lama bisa 100 persen di sekolah tergantung usaha semua pihak," katanya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Bahaya Polio bagi Anak dan Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu
Bahaya Polio bagi Anak dan Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu

Polio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketahui Cara Tepat Penanganan Batuk Pilek Biasa pada Anak
Ketahui Cara Tepat Penanganan Batuk Pilek Biasa pada Anak

Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna serta usia anak menyebabkan kondisi batuk pilek rentan terjadi pada anak. Ketahui cara tepat untuk menanganinya.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Kenali Sejumlah Kesalahan saat Berpuasa yang Berpotensi Membuat Gemuk
Kenali Sejumlah Kesalahan saat Berpuasa yang Berpotensi Membuat Gemuk

Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.

Baca Selengkapnya
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini
8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Penyakit Musim Hujan pada Bayi, Perlu Diwaspadai Orang Tua
Penyakit Musim Hujan pada Bayi, Perlu Diwaspadai Orang Tua

Pada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.

Baca Selengkapnya
Tips bagi Orangtua untuk Membesarkan Anak yang Penurut dan Tak Suka Membantah
Tips bagi Orangtua untuk Membesarkan Anak yang Penurut dan Tak Suka Membantah

Orangtua biasanya memiliki harapan bagaimana anak mereka akan tumbuh. Salah satunya adalah agar anak menjadi penurut dan tak suka membantah.

Baca Selengkapnya