Bolehkah Anak Disunat Ketika Masih Bayi?
Merdeka.com - Sunat atau khitan merupakan salah satu kewajiban bagi penganut agama Islam. Sunat merupakan sebuah tindakan untuk membuang kulup atau kulit yang menutupi kepala penis.
Sunat biasanya dilaukan pada saat usia anak-anak. Namun tak jarang ada orangtua yang sudah menyunat anaknya sejak bayi. Apakah hal ini baik untuk dilakukan?
"Berdasarkan anjuran medis, idealnya dilakukan di atas 7 tahun. Karena ada psychological effect yang mungkin bisa jadi traumatik," ucap Dr. Encep Wahyudian, praktisi sunat di Rumah Sunat dr. Mahdian.
Menurut Encep, sunat lebih baik dilakukan ketika anak sudah paham dan bisa berkomunikasi dengan lancar. Walaupun sebenarnya, sunat memang bisa dilakukan pada usia berapa pun asalkan tetap menggunakan cara yang aman dan higienis.
Encep menyarankan, apabila orangtua menghendaki sunat dilakukan ketika anak masih bayi, orangtua harus sering mengganti popok agar tetap bersih dan terhindar dari kuman.
"Anak bayi kan sebenarnya masih pakai popok, dan ketika itu bisa kena urine yang sebenarnya kotor. Harus dijelaskan ke keluarga kalau urine yang keluar itu kotor, jadi bisa dipertimbangkan," ucap Encep dalam acara Seminar Media Sunat Zaman Now Pakai Klem di Lamina Pain and Spine Center, Jakarta Selatan.
Selain itu, melakukan sunat di klinik atau rumah sakit pun jadi pilihan yang lebih aman. Karena di sana orangtua bisa melakukan konsultasi dan perawatan lebih lanjut seusai sunat.
Menggunakan Metode Klem
Orangtua juga bisa mencoba teknik sunat modern yakni menggunakan alat klem. Selain lebih praktis, sunat juga menjadi lebih mudah, cepat, tanpa jahitan, serta proses penyembuhan yang lebih cepat.
"Metode klem ini juga boleh basah, seperti kalau kayak pada bayi terkena urin. Tapi operator atau dokternya juga harus ajarin gimana cara perawatannya," ucap Encep.
Proses metode klem dilakukan dengan prosedur bius lokal. Artinya yang akan dikenakan obat bius hanyalah area penis. Kulit yang membungkus kepala penis harus dibuka terlebih dahulu sebelum akhirnya dibersihkan.
"Kotoran ini yang biasanya menyebabkan infeksi saluran kemih. Makanya harus dibuka dan kotorannya dibersihkan. Baru setelah itu diukur untuk dipasangkan tabung klem-nya," jelas Encep.
Bagi anak yang menjalani metode klem ini, mereka wajib melakukan kontrol setelah lima hari. Hal ini untuk melihat hasil akhir dan memberikan perawatan yang tepat setelah sunat.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak Membiarkan Bayi Menangis Terlalu Lama, Bisa Pengaruhi Kesehatan Mentalnya
Dampak membiarkan bayi menangis terlalu lama mungkin memang tidak terlihat langsung, namun bisa menjadi buruk jika kebiasaan ini tidak diperbaiki.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaGejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Cara Mengenali Anak Mengalami Stunting
Dokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaKetahui Tanda Kondisi Bayi Normal dan Sudah Cukup Diberi ASI
Penting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.
Baca SelengkapnyaCara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaMulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog
Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.
Baca SelengkapnyaKapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?
Membiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.
Baca SelengkapnyaSeberapa Penting Menangis dan Mengungkapkan Perasaan pada Perkembangan Anak Laki-laki
Walau anak laki-laki kerap tidak dibolehkan untuk menangis, namun menangis ternyata penting untuk bisa tetap dilakukan anak laki-laki.
Baca Selengkapnya