Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah Ada Hubungan antara Autisme dan Paparan BPA? Begini Penjelasannya

Benarkah Ada Hubungan antara Autisme dan Paparan BPA? Begini Penjelasannya Benarkah Ada Hubungan antara Autisme dan Paparan BPA? Begini Penjelasannya. ©Shutterstock

Merdeka.com - Trend pembelian air minum dalam kemasan (AMDK) bebas senyawa Bisphenol A (BPA) yang mulai meningkat beberapa waktu belakangan ini, hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran para ibu. Di tengah arus informasi digital yang bisa diakses dengan cepat dan mudah, para ibu jadi lebih teredukasi terkait pentingnya menggunakan produk bebas BPA yang lebih aman untuk menjaga kesehatan keluarga, terutama anak-anak.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengungkap bahaya penggunaan plastik dengan kandungan BPA sebagai kemasan makanan dan minuman. Salah satunya adalah BPA yang dicurigai menjadi salah satu penyebab anak lahir dengan autisme jika digunakan secara terus-menerus.

Jumlah Anak Autis yang Terus Meningkat

Dr Imacula Sumiyati, pakar pendidikan anak autis dan pendiri sekolah berasrama Imaculata Autism Boarding School di Bekasi, Jawa Barat, mengatakan bahwa perilaku keseharian masyarakat saat ini tidak bisa dilepaskan dari plastik yang mengandung BPA. Misalnya saja dalam makanan, minuman, bahkan mainan juga menggunakan plastik yang mengandung BPA.

Ia pun mengamati jumlah penyandang autisme yang terus meningkat di Indonesia, dengan jumlah pertambahan 500 anak pengidap autis setiap tahun. Data terakhir di tahun 2021 menyatakan jumlah anak penderita autisme di Indonesia naik drastis hingga 2,4 juta.

Kenaikan ini terlihat dari jumlah siswa pengidap autis di sekolahnya. Saat baru didirikan tahun 2000, siswanya hanya berjumlah 5 orang. Namun, kini semakin meningkat bahkan di tahun 2021 saja ada sekitar 600 anak autis masuk daftar waiting list untuk bisa masuk sekolah tersebut.

4 tahun setelah Dr Imacula mendirikan sekolahnya, Siti Fadhilah Supari yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI menyatakan jumlah anak penyandang autis naik di angka 475 ribu. Sementara itu, di tahun 2006, jumlah anak penyandang autis di Indonesia adalah 1:150 yang artinya dari setiap 150 anak, ada 1 anak yang mengidap autisme. Angka ini menunjukkan jumlah anak autis mengalami kenaikan hingga 300 persen dalam tempo 6 tahun. Kalau mengacu pada jumlah anak Indonesia di tahun 2012 adalah 52 juta, maka jumlah anak autis pada 2012 mencapai 532.200.

Jika diperkirakan pertambahan anak autis setiap tahunnya sebesar 53.220 dan setiap hari ada 147 anak penyandang autis, maka dalam 10 tahun sedikitnya mencapai 529.200. Jadi, bukan hal yang mengherankan kalau diperkirakan jumlahnya mencapai 2,4 juta anak.

Banyak Riset Internasional tentang Autisme dan Senyawa BPA

Memang masih belum banyak riset tentang pengaruh BPA dan risiko autisme pada anak di Indonesia. Namun, di dunia global, riset serupa sudah banyak yang bisa dijadikan acuan. Misalnya saja di tahun 2021, tercatat ada 5 riset yang membahas pengaruh BPA dan gangguan autisme yang bisa dialami anak. Salah satu riset yang bisa dipelajari adalah studi yang dilakukan Universitas Chulalongkorn, Universitas Tohoku, dan Universitas George Washington dan dipublikasikan pada 2021 di jurnal Scientific Reports dengan judul 'identification of Sex Specific Autism Candidate Genes Responsible for the Effects of Bisphenol A Exposure in The Brain'.

Menurut Asisten Profesor Dr. Tewarit Sarachana, kepala unit penelitian System Neuroscience of Autism and Psychiatric Disorder (SYNAPS) di Universitas Chulalongkorn, Thailand menyebutkan bahwa banyak penelitian yang sudah dilakukan memperlihatkan BPA bisa merusak fungsi otak. Hal tersebut terkait dengan terganggunya fungsi otak pada gangguan spektrum autisme (ASD). Ia juga memaparkan bahwa ilmuwan percaya jika BPA dapat menjadi salah satu faktor risiko lingkungan utama ASD.

Menariknya lagi, satu dekade sebelumnya yaitu di tahun 2009, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders menemukan kaitan antara konsumsi air dalam kemasan dari kemasan polikarbonat dengan kandungan BPA bisa meningkatkan risiko autisme pada anak. Studi tersebut dipublikasikan dengan tema Prenatal Bisphenol A Exposure and Neurobehavioral Development of Male and Female Children at 36 Months juga dilakukan para peneliti yang dipimpin Dr. Bruce Lanphear dari Simon Fraser University, Vancouver, Kanada.

Hasilnya menunjukkan fakta mengejutkan, yaitu anak-anak yang lahir dari perempuan dengan kadar BPA tinggi cenderung punya risiko autisme yang lebih tinggi juga.

Seiring dengan peringatan Hari Autisme Sedunia setiap tanggal 2 April, kesadaran ibu beralih ke produk plastik bebas BPA perlu diapresiasi. Hal ini juga perlu terus didorong demi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia.

(*)

(mdk/wri)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Autisme pada Orang Dewasa
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Autisme pada Orang Dewasa

Autisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!

Baca Selengkapnya
5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
5 Gejala Alergi pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Gejala alergi pada anak bisa bervariasi, tergantung pada jenis alergen dan cara tubuh meresponsnya.

Baca Selengkapnya
7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh
7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh

Sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.

Baca Selengkapnya
9 Makanan Padat Anak Saat Tumbuh Gigi, Sehat & Kaya Nutrisi Baik
9 Makanan Padat Anak Saat Tumbuh Gigi, Sehat & Kaya Nutrisi Baik

Terdapat beberapa rekomendasi makanan padat anak saat tumbuh gigi yang sehat dan kaya nutrisi baik.

Baca Selengkapnya
Pahami Gejala Rinitis Alergi pada Anak: Cara Mengatasi Masalah Alergi yang Umum pada Anak
Pahami Gejala Rinitis Alergi pada Anak: Cara Mengatasi Masalah Alergi yang Umum pada Anak

Masalah rinitis alergi pada anak bisa menunjukkan gejala khas yang perlu dipahami oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Gejala Alergi Makanan yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala Alergi Makanan yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Alergi makanan biasanya bisa terlihat saat masih anak-anak. Akan tetapi, gejalanya bisa muncul kapan saja bahkan setelah dewasa.

Baca Selengkapnya
8 Buah untuk Cerdaskan Otak Anak, Tinggi Nutrisi untuk Perkembangan
8 Buah untuk Cerdaskan Otak Anak, Tinggi Nutrisi untuk Perkembangan

Salah satu cara yang untuk mendukung kesehatan otak anak melalui konsumsi buah-buahan yang kaya akan nutrisi penting.

Baca Selengkapnya