Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Batuk Pilek pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi pada Paru-paru

Batuk Pilek pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi pada Paru-paru Ilustrasi anak sakit. ©Shutterstock.com/ Dmitry Naumov

Merdeka.com - Batuk dan pilek kerap kali dianggap sebagai sebuah hal yang umum dialami oleh anak. Walau begitu, orangtua juga perlu waspada karena batuk dan pilek ini ini menjadi penyebab komplikasi pada paru-paru.

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Puri Indah Cynthia Rindang Kusumaningtyas mengatakan, anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.

"Anak yang terpapar virus influenza maupun batuk pilek akibat polusi udara dapat merasakan berbagai gejala lain yang menyertai. Komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza umumnya lebih berat dibandingkan dengan batuk biasa, yaitu radang paru-paru,infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma atau pneumonia," kata Cynthia beberapa waktu lalu.

Cynthia mengatakan, penyebab batuk dan pilek ini beragam, mulai dari paparan virus, reaksi alergi, hingga pengaruh lingkungan seperti adanya polusi udara. Umumnya setiap orang dapat mengalami batuk dan pilek, tetapi anak-anak lebih rentan karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat orang dewasa.

"Batuk dan pilek menjadi gejala seseorang terkena flu. Flu sendiri adalah penyakit yang menyerang saluran napas berupa hidung, tenggorok, dan paru yang disebabkan oleh virus influenza tipe A atau B." jelasnya.

Virus ini, lanjut dia, ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi melalui droplet dan saluran napas ketika ia batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Droplet yang membawa virus influenza ini dapat menginfeksi seseorang akibat terhirup secara langsung, maupun terpapar secara tidak langsung melalui benda-benda yangdisentuh secara bergantian.

Polusi udara penyebab batuk dan pilek juga tidak boleh diabaikan. Cynthia mengatakan, paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.

Batuk Akibat Polusi Udara

Menurut Cynthia, selain anak-anak berusia di bawah 5 tahun, kelompok rentan lainnya adalah orang tua berusia di atas 65 tahun, ibu hamil, pengidap obesitas, serta orang-orang yang sebelumnya memiliki penyakit kronik seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.

Penularan penyakit biasanya berlangsung sejak 1 hari sebelum pengidapnya mengalami gejala, hingga 1 minggu setelahnya. Selain paparan virus influenza, gejala batuk pilek juga dapat terjadi akibat pengaruh polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain sebagainya.

"Polusi udara yang mengandung kotoran dan zat beracun dapat mengiritasi saluran napas, sehingga memicu refleks untuk melakukan batuk. Jadi, batuk merupakan sebuah cara tubuh untuk membuang kotoran yang masuk melalui saluran pernapasan. Kotoran di dalam rumah juga dapat mengiritasi saluran napas, seperti debu, tungau, bulu hewanpeliharaan, dan lainnya. Batuk dan pilek dapat dialami oleh berbagai kalangan usia." katanya.

Cynthia juga mengungkapkan, gejala flu dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu beberapa jam dan tidak menentu intensitasnya, mulai dari yang ringan hingga berat.

Hal ini dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pengidapnya serta seberapa besar kekuatan kuman yang masuk untuk membuat penyakit.

Sementara batuk pilek karena penyebab lain memiliki gejala yang muncul secara bertahap, diawali dengan sakit tenggorokan, bersin-bersin, hingga hidung tersumbat. Batuk biasanya muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah terpapar.

Beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh anak antara lain:

- Demam,

- Pilek dengan cairan lendir dihidung,

- Hidung mampet,

- Bersin,

- Batuk,

- Napas grok-grok,

- Nyeri tenggorok.

Mengingat batuk dan pilek adalah respons tubuh untuk melawan penyakit, sebenarnya kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu, kata Cynthia.

Reporter: Fitri SyarifahSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketahui Cara Tepat Penanganan Batuk Pilek Biasa pada Anak
Ketahui Cara Tepat Penanganan Batuk Pilek Biasa pada Anak

Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna serta usia anak menyebabkan kondisi batuk pilek rentan terjadi pada anak. Ketahui cara tepat untuk menanganinya.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari
Selesma pada Anak-anak Bisa Sembuh Sendiri dalam 7-10 Hari

Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Mengapa Ketiak dan Bagian Lipatan Tubuh Lain Memiliki Bau Tak Sedap
Penyebab Mengapa Ketiak dan Bagian Lipatan Tubuh Lain Memiliki Bau Tak Sedap

Munculnya bau tak sedap di ketiak dan lipatan tubuh lain rentan terjadi karena sejumlah hal.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.

Baca Selengkapnya
Penyebab Perut Buncit pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Perut Buncit pada Bayi, Begini Cara Mengatasinya

Perut buncit pada anak adalah kondisi di mana perut anak terlihat lebih besar atau menonjol dari biasanya.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil
Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Pengaruhi Kecerdasan si Kecil

Kekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya