Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Autisme: Gejala, penyebab, dan solusinya

Autisme: Gejala, penyebab, dan solusinya Autisme pada anak-anak autis©cdc.gov

Merdeka.com - Autisme spektrum disorder (ASD) dan autisme adalah dua istilah untuk beberapa gangguan kompleks terhadap perkembangan otak. Gangguan ini ditandai dalam berbagai tingkatan seperti kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi verbal, nonverbal, dan perilaku repetitif. Itu semua termasuk dalam gangguan kelainan austistik, sindrom Rett, kelainan disintegrasi kanak-kanak, dan gangguan lain yang bisa meluas, seperti yang dikutip dari autismspeaks.org.

Selama bertahun-tahun kasus kemunculan autisme sangat jarang ditemui. Setidaknya, kasus ini terjadi pada lima anak per 10.000 kelahiran. Namun, sejak awal 1990-an tingkat autisme telah meningkat secara eksponensial di seluruh dunia dengan angka mencapai 60 per 10.000 kelahiran. Anak laki-laki lebih banyak terkena autis daripada anak perempuan yakni 4:1, seperti yang dilansir di autism.com.

Apakah penyebab autisme?

Meskipun tidak ada penyebab unik untuk autisme, ada bukti yang berkembang tentang penyebab autisme. Autisme dapat muncul karena berbagai masalah kesehatan. Ada beberapa indikasi pengaruh genetik pada autisme, contohnya, kemungkinan besar dua anak kembar monozigot (kembar identik) akan memiliki autisme daripada dua kembar dizigotik (kembar fraternal). Dalam kasus kembar monozigot, ada tumpang tindih 100 % dalam gen, sedangkan pada kembar dizigotik ada tumpang tindih 50 % pada gen.

Saat ini banyak sekali penelitian yang difokuskan pada lokasi "gen autisme". Namun, banyak peneliti yang berspekulasi bahwa 3-5 gen kemungkinan akan terkait dengan autisme. Ada juga bukti bahwa sistem kekebalan tubuh yang lemah juga berhubungan dengan genetik autisme. Penelitian ini menunjukkan pula bahwa depresi atau disleksia berpengaruh pada munculnya autisme, seperti yang dikutip dari autism.com.

Berikut adalah tanda-tanda awal atau indikator dari autisme, seperti yang dikutip dari autism-help.org:

Kemampuan sosial

1. Tidak mampu melakukan instruksi sederhana

2. Tidak dapat mempertahankan kontak mata atau tersenyum kembali kepada orang lain

3. Sibuk dengan dunia mereka sendiri dan memiliki sedikit minat pada orang lain

4. Menanggapi beberapa suara, tapi bukan suara manusia

Perilaku

1. Kesulitan mengatasi perubahan rutinitas

2. Suka menyakiti diri sendiri

3. Terlalu pasif atau memiliki ledakan emosional tanpa sebab yang jelas

4. Terlalu terfokus pada objek atau topik tertentu

5. Melakukan kebiasaan yang berulang-ulang, misalnya, bergoyang atau mengepakkan tangan

Indra

1. Mempunyai reaksi yang kuat terhadap suara-suara tertentu

2. Tidak akan melihat objek secara langsung

3. Ketidakpekaan terhadap nyeri atau bahkan temperatur yang ekstrim

4. Hanya makan beberapa jenis makanan saja

5. Tertarik untuk menatap pola-pola tertentu atau merasakan tekstur tertentu

6. Kurang memiliki ekspresi gembira

Bermain dan imajinasi

1. Hanya mau bermain dengan mainan tertentu saja, mungkin dalam cara yang tidak biasa

2. Memilih untuk tidak bermain dengan orang lain

3. Bergerak pada ruang yang terbatas saat bermain

Pencegahan atau intervensi

Banyak orang telah mencoba berbagai jenis perawatan tradisional dan non-tradisional untuk mengurangi perilaku autistik dan untuk meningkatkan perilaku yang normal. Meski penderita autisme telah diberi obat, tidak ada obat utama yang telah terbukti efektif secara konsisten dalam mengobati gejala autisme. Resep obat yang paling umum diberikan untuk anak-anak autis adalah Ritalin, stimulan yang digunakan untuk mengobati kelainan Hiperaktivitas.

Ada perlakuan khusus yang menerima dukungan paling empiris tentang penanganan gejala autisme yakni Applied Behavior Analysis (ABA: Modifikasi perilaku) dan penggunaan vitamin B6 dengan suplemen magnesium. Modifikasi perilaku melibatkan berbagai cara, misalnya, penguatan positif. Untuk meningkatkan perilaku yang sesuai lakukan komunikasi dan perilaku sosial. Untuk mengurangi perilaku yang tidak sesuai lakukan stimulasi diri, seperti yang dikutip dari autism.com.

Vitamin B6 dan magnesium memang telah terbukti dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian pada sekitar 45 % anak autis. Sejumlah laporan terbaru tentang manfaat suplemen nutrisi lain seperti Di-methylglycine (DMG). Ada banyak laporan yang menyebutkan bahwa DMG mampu meningkatkan keterampilan komunikasi.

Beberapa orang autis memiliki sejenis jamur yang disebut candida albicans dalam saluran usus mereka. Jika jamur ini tumbuh dengan cepat, maka ini dapat melepaskan racun dalam darah. Hal itu tentu dapat mempengaruhi fungsi otak. Jumlah candida albicans yang berlebihan dapat diobati dengan obat yang sedikit ringan seperti Nistatin.

Para peneliti baru-baru ini mendeteksi adanya peptida yang abnormal dalam urin orang autis. Diperkirakan bahwa peptida ini mungkin disebabkan ketidakmampuan tubuh untuk pemecahan protein menajdi asam amino tertentu. Protein yang dimaksud adalah yang terkandung dalam berbagai jenis gandum dan kandungan kasein pada susu sapi.

Penyandang autis membutuhkan perhatian Anda sebagai teman dan keluarga. Ayo berikan mereka ruang untuk tumbuh dan berkembang. Diskriminasi bukanlah sebuah kebijakan dalam menerima perbedaan.

(mdk/des)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Autisme pada Orang Dewasa
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Autisme pada Orang Dewasa

Autisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!

Baca Selengkapnya
Apa itu Alexithymia dan Apa Hubungannya dengan Autisme?
Apa itu Alexithymia dan Apa Hubungannya dengan Autisme?

Alexithymia juga sering dihubungkan dengan autisme. Yuk, simak apa sebenarnya Alexithymia!

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Autisme pada Bayi dan Balita yang Perlu Dikenali Orangtua
Tanda-tanda Autisme pada Bayi dan Balita yang Perlu Dikenali Orangtua

Adanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Anak Penyandang Autisme Kembangkan Potensi Diri, Belajar Seni Dekorasi Sendiri
Momen Anak Penyandang Autisme Kembangkan Potensi Diri, Belajar Seni Dekorasi Sendiri

Pelatihan keterampilan berbasis seni juga dipercaya sebagai salah satu aktivitas terbaik untuk menggali kreativitas ke arah positif

Baca Selengkapnya
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua
8 Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting untuk Orang Tua

Mengatasi anak yang malas belajar memerlukan pemahaman mengenai penyebab yang mendasarinya.

Baca Selengkapnya
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya
Pengertian Social Anxiety Disorder, Jenis dan Penyebabnya

Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.

Baca Selengkapnya
Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele
Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Memahami Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun, Panduan Lengkap untuk Orangtua
Memahami Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun, Panduan Lengkap untuk Orangtua

Tumbuh kembang setiap anak merupakan proses yang unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, psikologis, dan lingkungan.

Baca Selengkapnya