Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ampuhkah Jus Jambu Menjadi Cara Menaikkan Trombosit saat DBD?

Ampuhkah Jus Jambu Menjadi Cara Menaikkan Trombosit saat DBD? Ilustrasi jus jambu biji. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Pada saat seseorang menderita demam berdarah dengue (DBD), kadar trombosit di dalam darah biasanya menurun. Pada kondisi ini, cara yang biasa dipercaya untuk meningkatkan trombosit adalah dengan mengonsumsi jus jambu merah.

Kendati demikian, Staf Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dr. Adityo Susilo, Sp.PD-KPTI. FINASIM mengatakan jus jambu tidak dapat mengubah perjalanan penyakit DBD.

"Jus jambu, unfortunately, berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang ada itu tidak dapat mengubah perjalanan penyakit," kata Adityo beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.

Adityo menjelaskan, naik turunnya trombosit saat DBD merupakan proses yang terjadi secara alami sesuai perjalanan penyakitnya.

Tapi setidaknya, kata dia, saat pasien meminum jus jambu, dia telah berusaha memenuhi kebutuhan cairan. Pasalnya, pada penderita DBD, plasma darah yang mengandung air dan nutrisi akan bocor sehingga isinya keluar dari pembuluh darah ke jaringan lain.

"Dengan mau minum, paling tidak Anda memenuhi kebutuhan cairan. Jadi sangat-sangat dipersilahkan untuk minum," ujar Adityo.

Turunnya kadar trombosit memang sering kali dialami oleh pasien yang sakit DBD. Adityo mengatakan, hal tersebut karena trombosit akan banyak terpakai untuk menyumbat daerah-daerah endotel (sel di pembuluh darah) yang mengalami pelebaran karena radang akibat virus dengue. Semakin berat peradangannya, maka semakin banyak pula trombosit yang akan terpakai.

Saat seseorang terkena DBD, Adityo mengatakan dia harus dipantau ketat terutama saat dia sedang berada dalam fase kritis, yaitu saat demam sudah menurun.

Pentingnya Pemenuhan Cairan dan Istirahat

Umumnya, lanjut dia, dokter akan memastikan bahwa kebutuhan cairan di pembuluh darah pasien selalu cukup. Jika tidak, maka risiko syok akan terjadi.

"Kalau dia masih bisa minum dan makan dengan baik, lambungnya enggak terlalu sakit, silakan minum. Tapi kalau enggak ya semampunya atau kalau sudah dirawat di rumah sakit, akan diinfus," ujar Adityo.

Berikutnya, Adityo melanjutkan penderita DBD harus beristirahat dengan cukup untuk membantu mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan risiko komplikasi.

"Kemudian karena ini adalah demam, maka obat demam menjadi penting. Selain itu juga mengonsumsi obat-obatan simtomatik sesuai dengan gejalanya," ujar Adityo.

"Tentu yang berikutnya juga harus dilakukan pemantauan mulai dari tekanan darah hingga kondisi suhu tubuh, untuk menilai risiko dan memberikan tatalaksana yang lebih optimal. Terpenting lagi juga mengawasi tanda-tanda bahaya supaya bisa waspada lebih dini," tandasnya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perlu Dihindari, Ini Dampak Buruk Akibat Tidur Dekat dengan Ponsel
Perlu Dihindari, Ini Dampak Buruk Akibat Tidur Dekat dengan Ponsel

Tidur dekat dengan ponsel merupakan kebiasaan yang berdampak buruk dan perlu dihindari.

Baca Selengkapnya
11 Ragam Penyakit yang Jamak Menimpa Busi Kendaraan, Perhatikan Penyebabnya
11 Ragam Penyakit yang Jamak Menimpa Busi Kendaraan, Perhatikan Penyebabnya

Kecil-kecil bisa bikin susah. Itulah definisi busi yang jamak orang tidak pahami. Makany wajib kenali penyakit-penyakitnya!

Baca Selengkapnya
8 Minuman untuk Tingkatkan Trombosit, Asupan Sehat yang Kaya Nutrisi
8 Minuman untuk Tingkatkan Trombosit, Asupan Sehat yang Kaya Nutrisi

Ketika trombosit menurun, sejumlah minuman dapat membantu untuk mengatasi dan mengembalikan kadarnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat
Kasus DBD Tertinggi di DKI Ada di Jakarta Barat

Ani menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.

Baca Selengkapnya
Bumi Pernah Mengalami Sehari Tidak 24 Jam, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya
Bumi Pernah Mengalami Sehari Tidak 24 Jam, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Ada fakta bahwa Bumi pernah tidak 24 jam dalam sehari.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Tiba-tiba Dilarikan ke Rumah Sakit, Langsung Diinfus
Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Tiba-tiba Dilarikan ke Rumah Sakit, Langsung Diinfus

Kondisi terkini Jusuf Hamka usai dilarikan ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Begini Fase Perjalanan Klinis DBD Agar Membantu Selamatkan Nyawa
Begini Fase Perjalanan Klinis DBD Agar Membantu Selamatkan Nyawa

Virus akan mengeluarkan zat ositokin yang mengaktivasi proses yang menyebabkan demam.

Baca Selengkapnya
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung
Aneh, Tubuh Katak Ini Tumbuh Tunas Jamur Sampai Ilmuwan Dibuat Bingung

Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!

Baca Selengkapnya