6 Kesalahan Parenting yang Bisa Menghambat Perkembangan Anak
Kendati orangtua kadang melakukan yang terbaik, namun kesalahan parenting mungkin terjadi dan dialami anak.

Dalam pengasuhan atau parenting, langkah yang dilakukan orangtua pada anak merupakan hal penting. Sayangnya, terdapat sejumlah kesalahan yang rentan dilakukan.

6 Kesalahan Parenting yang Bisa Menghambat Perkembangan Anak
Setiap langkah yang diambil orang tua dilandaskan pada kebaikan anak, untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan mereka semaksimal mungkin. Namun, tugas menjadi orang tua tidak selalu mudah, dan terkadang, kesalahan tak terhindarkan meski usaha yang diberikan sudah maksimal.
Meski orang tua mengenali anaknya secara mendalam, penelitian psikolog anak selama beberapa dekade menunjukkan bahwa ada metode mendidik anak yang sebenarnya dapat menghambat pertumbuhan mereka.
Sayangnya, upaya orangtua untuk membesarkan anak ini kadang tak berjalan lancar. Dilansir dari Psych2go, berikut sejumlah kesalahan parenting yang rentan menghambat perkembangan anak.
Melibatkan Anak pada Terlalu Banyak Kegiatan
Orang tua penuh kasih kerap ingin anak-anak mereka aktif, cerdas, dan berbakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah mendaftarkan mereka dalam beragam kegiatan ekstrakurikuler seperti sepak bola, musik, bahasa asing, dan seni.

Penting untuk mendengarkan anak dan memahami tingkat stres dan kepadatan kegiatan yang mereka rasakan. Studi dari Journal of Youth and Adolescence menyarankan bahwa anak yang terlibat dalam kegiatan moderat cenderung memiliki kinerja lebih baik di sekolah.
Mencegah Anak Berkata Tidak
Kadang terlihat sejak anak bisa berbicara, kata "tidak" menjadi pilihan utama mereka. Namun, membiarkan anak memahami konsep mengatakan "tidak" juga penting.
Anak yang tidak diperkenankan untuk mengungkapkan pendapatnya mungkin kesulitan dalam memahami batasan, kepercayaan diri, atau mempertahankan pendiriannya di masa depan. Penelitian tentang perkembangan anak menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar menggunakan "tidak" bisa menerapkannya dalam interaksi sosial mereka di masa mendatang.

Membandingkan Anak
Membandingkan anak dengan saudara atau anak lainnya seringkali menjadi kebiasaan orang tua. Meskipun bisa dimaksudkan untuk memotivasi, hal ini sebenarnya bisa melukai perasaan anak.
Dengan membandingkan anak secara negatif, orang tua memberikan pesan bahwa anak lain lebih baik, yang bisa merusak harga diri anak. Sebaliknya, menetapkan harapan realistis dan merayakan kelebihan anak jauh lebih baik daripada membanding-bandingkan mereka.
Memaksa Anak dalam Makanan
Memaksa anak untuk makan makanan tertentu bisa memiliki dampak negatif. Banyak orang dewasa yang mengalami pengalaman ini saat kecil dan kini menjadi pemilih makanan, seringkali menghindari makanan yang pernah dipaksa mereka makan. Hal ini juga dapat terkait dengan masalah berat badan anak. Memastikan anak makan makanan sehat penting, namun cara yang lebih santai dan memberikan pilihan pada anak bisa membantu mereka menjaga kebiasaan makan yang sehat.
Mendisiplinkan Anak Secara Salah
Mencemooh atau mempermalukan anak di depan orang lain adalah metode disiplin yang sebaiknya dihindari. Cara ini bisa membuat anak merasa malu, cemas secara sosial, bahkan depresi.

Memuji Kecerdasan, Bukan Usaha
Meskipun memberi pujian pada anak penting, fokus pada kecerdasan mereka bisa menghambat motivasi dan kepercayaan diri anak. Memuji usaha anak lebih baik karena mendorong mereka untuk terus berusaha dan belajar meski menghadapi kegagalan.
