Profil
Sali Berisha
Sali Berisha merupakan kardiolog asal Albania. Kiprahnya di dunia kedokteran sudah tidak diragukan lagi. Ia meraih gelar profesor dari Universitas Tirana, tempatnya belajar dan mengajar. Pada tahun 1986, ia terpilih menjadi European Committee for Research on Medical Sciences di mana ia bekerja untuk elaborasi strategi penelitian ilmiah untuk "Kesehatan bagi Semua".
Namun, pada tahun 1990 ia meninggalkan profesinya sebagai kardiolog untuk terjun ke dunia politik dan menjadi pemimpin Partai Demokrat. Rupanya ia tak main-main dalam mengambil keputusan. Baru dua tahun ia menyatakan siap untuk terjun ke dunia politik, ia sudah menduduki kursi orang nomer satu di Albania. Partainya mendapatkan kemenangan setelah jatuhnya paham komunis yang sempat merajai kala itu.
Selama menjabat sebagai presiden, pria yang akrab disapa Berisha ini merombak banyak peraturan pemerintahan. Ia membuka kerjasama bilateral dengan negara-negara Uni Eropa dan Amerika serikat, menandatangani kemitraan untuk perjanjian damai pada tahun 1993, menjadi anggota Dewan Eropa, dan hukum-hukum komunis yang sempat menyengsarakan rakyat dirombak menjadi hukum-hukum yang sesuai dengan standar hukum di Eropa. Banyak perombakan yang terjadi, namun kepemimpinannya tersandung kasus korupsi dan penyalahgunaan yang dilakukan oleh Ponzi pada tahun 1995. Hal ini yang membuat rakyat tak simpati dengan pemerintahannya dan memilih berdemo ke jalanan untuk menggugat pola kepemimpinan Berisha. Terjadi pertempuran antara rakyat dan pemerintah di mana rakyat memaksa Berisha untuk mundur dari kursi presiden. Dalam kasus ini, Berisha banyak mengalami kehilangan dukungan politik.
Akibatnya, partai pria kelahiran 15 Oktober 1944 ini kalah dalam perebutan suara rakyat. Pemilihan umum tahun 1997 dimenangkan oleh partai sosialis. Jabatannya digantikan oleh Rexhep Meidani. Sejak saat itu, Berisha menjabat sebagai ketua partai Demokrat dan perlahan-lahan membangun kembali kepercayaan publik terhadapnya. Sehingga sedikit demi sedikit partai yang ia pimpin perlahan menjadi besar kembali.
Pada tahun 2005, Partai Demokrat memenangkan pemilihan umum dan Berisha diangkat sebagai Perdana Menteri setelah partai koalisinya membentuk koalisi baru. Berisha kembali terpilih sebagai Perdana Menteri pada tahun 2009 setelah Demokrat menang tipis di atas Sosialis.
Oleh: Atiqoh Hasan