Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah nazar sembelih anak & 100 unta Abdul Muthalib

Kisah nazar sembelih anak & 100 unta Abdul Muthalib Pasar Unta. flickriver.com

Merdeka.com - Kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib dikenal masyarakat Mekkah, memiliki kekayaan yang melimpah. Sehingga dapat dimaklumi beliau sangat dihormati dan dimuliakan masyarakat Mekkah.

Namun sayang, kekayaan Abdul Muthalib malah membawa dirinya kepada kerugian. Ia menjadi sombong dan selalu merasa kekurangan. Salah satu mengenai pandangannya jika kaum Quraisy berani melawannya karena memiliki keturunan yang sedikit.

Demi mencapai keinginannya, Abdul Muthalib berniat menikah kembali dengan harapan dikaruniai banyak anak, yang nanti dianggap akan melindunginya. Untuk niatnya ini, Abdul Muthalib pun bernazar.

"Seandainya kau dikaruniai 10 orang anak dan mereka tumbuh sampai baligh serta menjadi penolongku, niscaya aku akan mengorbankan salah seorang dari mereka di Kabah," kata Abdul Muthalib seperti dikutip merdeka.com dari buku Sejarah Kabah 'Kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman' Hal 180-185, terbitan TuRos, Kamis (24/7).

Beberapa tahun berlalu, keinginan Abdul Muthalib akhirnya tercapai. Allah SWT mengabulkan permintaan Abdul Muthalib dengan memberinya 10 orang anak. Waktu demi waktu, hari demi hari suka cita dilalui Abdul Muthalib dengan seluruh anaknya, sampai pada waktu nazar Abdul Muthalib dibuktikan.

Sadar akan janjinya, ia pun mengumpulkan ke-10 anaknya. Di hadapan anaknya, Abdul Muthalib menjelaskan tentang Nazarnya. Anak-anaknya yang taat dan patuh membuat Abdul Muthalib bimbang siapa yang akan dikorbankan.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Abdul Muthalib kepada anak-anaknya.

"Masing-masing dari kalian membawa cangkir dan menuliskan nama di dalam cangkir tersebut."

Setelah seluruh anak mengikuti perintahnya, Abdul Muthalib membawa seluruh anaknya ke berhala Hubal yang ada di dalam Kabah. Di sisi berhala Hubal terdapat tujuh cangkir. Cangkir pertama bertuliskan "al-aql" atau denda, cangkir kedua tertulis "na'am" atau "ya" begitu seterusnya sampai cangkir ke tujuh.

Singkat cerita setelah diundi yang keluar justru cangkir milik Abdullah. Abdul Muthalib pun menepati janjinya. Dibawalah Abdullah ke berhala Asaf Nailah untuk segera menyembelihnya.

"Apa yang akan engkau lakukan wahai Abdul Muthalib?" tanya kaum Quraisy.

"Aku akan menyembelihnya," jawab Abdul Muthalib.

Lalu kaum Quraisy, anak-anak yang lainnya melarang keinginan Abdul Muthalib. Bahkan, para pembesar kaum Quraisy lain ikut menyarankan Abdul Muthalib untuk mengurungkan niatnya.

"Kamu jangan menyembelih putramu itu, sesungguhnya di Madinah ada seorang dukun yang mempunyai pengikut jin. Tanyalah padanya, jika dukun itu menyuruhmu untuk menyembelihnya, maka sembelihlah. Tetapi jika dukun itu memberi jalan keluar lainnya, terimalah."

Mendengar saran para pembesar Quraisy, Abdul Muthalib segera berangkat menuju Madinah, tempat dukun itu berada. Sesampainya di Madinah, dukun yang bernama Quthbah itu menyarankan Abdul Muthalib menyiapkan 10 ekor unta untuk dikorbankan menggantikan Abdullah.

"Pulanglah ke negaramu dan siapkan 10 unta untuk dikorbankan, lalu buatlah panah undi nasib di atas onta dan di atas anakmu (Abdullah). Jika yang keluar onta itu, maka sembelilah onta itu. Tetapi, jika yang keluar undian itu anakmu, tambahlah dendanya dengan 10 onta lagi. Kemudian, buatlah panah undi nasib di atas keduanya, sehingga tuhan kalian ridha. Jika keluar onta itu, maka sembelilah onta-onta itu."

Maka pulanglah Abdul Muthalib bersama orang-orang Quraisy ke Mekkah. Dilakukanlah undian tersebut, namun dalam undian pertama keluar nama Abdullah. "Wahai Abdul Muthalib, tambahlah denda untuk kau sembahkan pada tuhanmu hingga dia ridha," kata orang Quraisy.

Lalu ditambahlah 10 onta lagi, tetapi undian yang keluar tetap nama Abdullah ketimbang onta itu. Sampai setiap kali diulang, berturut-turut nama Abdullah yang keluar ketimbang onta-onta tersebut. Maka jumlah undian onta telah mencapai 100, Abdul Muthalib pun menyembelih unta-untanya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya

Budaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.

Baca Selengkapnya
Kisah Anak Satpam Jadi Anggota Paskibraka Jateng, Pesan Orang Tuanya Bikin Haru
Kisah Anak Satpam Jadi Anggota Paskibraka Jateng, Pesan Orang Tuanya Bikin Haru

Faiz Ahmad Muttaqin, pelajar SMAN 2 Klaten ini tak menyangka cita-citanya jadi anggota paskibraka terwujud. Ia ungkap pesan haru orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Kisah Penginjil Jadi Mualaf di Mojokerto karena Takut Mati, Ujungnya Justru Ditinggal Anak Istri
Kisah Penginjil Jadi Mualaf di Mojokerto karena Takut Mati, Ujungnya Justru Ditinggal Anak Istri

Niatnya jadi mualaf sempat terombang-ambing karena ia ditipu oknum ustaz

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Persiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik
Persiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik

Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspiratif Nabila, AO PNM Mekaar Ahli Kelola Uang hingga Sukses Bangun Rumah Sendiri
Kisah Inspiratif Nabila, AO PNM Mekaar Ahli Kelola Uang hingga Sukses Bangun Rumah Sendiri

Dia juga seringkali membantu Ibu Nasabah Mekaar untuk memahami ilmu mengelola uang yang baik untuk urusan dapur dan usaha.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Fakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas
Fakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas

Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh

Baca Selengkapnya
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid
Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid

Peristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari

Baca Selengkapnya
3 Tahun Lalu Ditatap Bangga Sang Ayah yang jadi Perwira Polri, Kini Polwan Ini Tersenyum Haru di Atas Pusara Ayah
3 Tahun Lalu Ditatap Bangga Sang Ayah yang jadi Perwira Polri, Kini Polwan Ini Tersenyum Haru di Atas Pusara Ayah

Sukses ditatap bangga jadi abdi negara, kini dia hanya mampu tersenyum haru di atas sang pusara ayah.

Baca Selengkapnya