Di Ambon, 87 persen jajanan puasa mengandung mikroba berbahaya

Merdeka.com - Dari 23 sampel jajanan buka puasa yang didapat dari pusat jajanan di kawasan Masjid Raya Al-Fatah dan Desa Batumerah, Ambon, sebanyak 20 sampel atau 87 persen positif mengandung mikroba jenis MPN coliform.

"Sampel yang tercemar mikroba MPN/APN coliform itu antara lain, kolak, es sirup, es pisang ijo, bolu kukus, dan batagor," kata Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan di Ambon, Sandra Lintin kepada Antara, Kamis (2/8).

Menurut Sandra, efek mikroba coliform untuk kesehatan adalah terganggunya saluran pencernaan. Sehingga menyebabkan sakit perut, terlebih untuk orang yang tidak dalam kondisi fit.

Sebenarnya total sampel yang didapat BPOM Ambon adalah 30 buah, namun baru 23 yang sudah diuji coba di labolatorium. Sandra mengatakan jika 30 sampel itu didapat pada pekan pertama Ramadan.

Meski termasuk membahayakan, namun BPOM tidak bisa segera memberikan peringatan atau efek jera kepada penjualnya. Bahkan pembinaan baru bisa dilakukan pada pekan ketiga atau keempat Ramadan.

"Kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Ambon untuk memberikan pembinaan kepada para pedagang makanan itu. Mereka akan diberi arahan untuk membuat dan menyajikan jajanan secara baik agar tidak terkontaminasi dengan bahan kimia," pungkasnya.