Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wiranto Tak Dianggap Lagi di Hanura

Wiranto Tak Dianggap Lagi di Hanura Wiranto dilantik jadi Wantimpres. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Posisi Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina Hanura dan Ketua Wantimpres Jokowi menjadi sorotan. Sebab dalam aturan, Wantimpres tak boleh merangkap jabatan di partai politik.

Namun Ketua DPP Hanura Benny Rhamdani menjelaskan polemik tersebut. Dia menegaskan, tidak ada jabatan Ketua Dewan Pembina yang ditempati Wiranto. Bahkan sejak awal, jabatan itu tak pernah tercatat di Kemenkum HAM.

Benny mengatakan, struktur kepengurusan Hanura yang diakui Kemenkum HAM saat ini merujuk pada Munas Solo 2015. Pada struktur tersebut, belum ada posisi dewan pembina.

Sebab, Wiranto jadi Ketua Dewan Pembina dari hasil Munaslub 2016. Oesman Sapta Odang (OSO) menjadi ketua umum. Namun, karena terjadi dualisme pada 2018, sehingga dikembali hasil Munas Hanura Solo. Dengan nama-nama baru yang telah dipimpin OSO.

"Jadi jangan tidak adanya pak Wiranto tidak adanya struktur dewan pembina disalahkan kepada kami. Karena Menkum HAM menyatakan yang diakui adalah AD/ART Munas Solo," ujar Benny di DPP Hanura, Jakarta, Senin (16/12).

Dia menjelaskan, posisi dewan pembina baru ada ketika Wiranto mundur sebagai ketua umum pada tahun 2016. Wiranto mundur lantaran ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menkopolhukam.

"Sejarahnya dewan pembina itu diusulkan oleh pak Wiranto setelah dirinya menjadi Menkopolhukam. Beliau tidak jadi ketum, beliau ingin dinaikan fungsinya yang dulu ketua umum jadi ketua dewan pembina dan itu diusulkan di Munas Bambu Apus," ujar Benny.

Munas Bambu Apus itu tidak diakui dalam SK Kemenkumham. Adapun Munas tersebut muncul saat ribut-ribut dualisme kepengurusan Hanura.

Benny menjelaskan, saat mengajukan restrukturisasi kepengurusan ke Kemenkumham, kembali mengacu pada Munas Solo.

"Memang AD/ART mengatakan tidak ada posisi dewan pembina, yang memang dulu tidak ada dewan pembina," ucapnya.

Benny mengatakan, tidak adanya Wiranto dalam kepengurusan Hanura bukan berarti tidak menghendaki keberadaan mantan Panglima ABRI itu. Sebab hal tersebut karena Kepengurusan Bambu Apus tidak diakui secara hukum. Soal kepengurusan tersebut tidak diakui, Benny meminta ditanyakan kepada orang-orang di lingkaran Wiranto dan Hanura kubu Daryatmo cs.

Benny menyebut, Wiranto tidak pernah berpihak kepada kubu OSO. Saat terjadi kisruh dualisme kepemimpinan, Wiranto, kata Benny berpihak kepada kubu Daryatmo dan Sudding.

"Justru saat dulu Hanura mengalami konflik beliau memberikan dukungan pada DPP ilegal yang dideklrasaikan di Ambhara yang dipimpin oleh Daryatmo-Sudding," kata dia.

Benny bahkan sampai menuding Wiranto memiliki kepribadian ganda. Sebab, di satu sisi Wiranto mengaku sebagai dewan pembina. Sementara, posisinya saat ini sebagai Wantimpres tidak memperbolehkan rangkap jabatan sebagai pengurus partai.

"Misalnya di satu sisi dia selalu mengklaim dirinya dewan pembina partai, tapi di sisi lain dia menerima jabatan sebagai ketua wantimpres yang UU terkait Wantimpres itu dilarang keras merangkap jabatan sebagai pimpinan partai politik," tegasnya.

Dalam Sertijab Wantimpres, Senin (16/12), Wiranto menegaskan dirinya tidak harus mengundurkan diri dari posisi Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, meski telah menjabat sebagai Wantimpres.

"Yang dilarang dalam undang-undang itu jika menjabat sebagai ketua umum atau sebutan lain, atau menjadi anggota badan pengurus harian. Selain itu diizinkan," kata Wiranto dikutip dari Antara.

Wiranto meminta tidak ada lagi komentar yang mendesak dirinya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura atas isu rangkap jabatan.

"Jadi jangan sampai ada komentar macam-macam, harus mundur," kata dia.

Dia menegaskan jika pun pada akhirnya dirinya memutuskan mundur, maka keputusan itu bukan atas dasar larangan undang-undang, melainkan adanya pertimbangan politik tertentu. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Jenderal Gagah Senior, Pernah Jadi Ajudan Presiden Soeharto Kini Penasihat Khusus Prabowo
Jejak Jenderal Gagah Senior, Pernah Jadi Ajudan Presiden Soeharto Kini Penasihat Khusus Prabowo

Nama Jenderal Wiranto sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Hasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga

Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung

Baca Selengkapnya
Projo Ancang-Ancang Jadi Partai, Sekjen: Kalau Pak Jokowi Perintahkan, Kita Siap!
Projo Ancang-Ancang Jadi Partai, Sekjen: Kalau Pak Jokowi Perintahkan, Kita Siap!

Sekjen Projo Handoko mengatakan organisasinya siap berubah menjadi partai bila diperintah oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Blak-blakan soal Sekeluarga Dipecat Partai, Reaksi Santai Jokowi: Ya Sudah Itu
Sekjen PDIP Blak-blakan soal Sekeluarga Dipecat Partai, Reaksi Santai Jokowi: Ya Sudah Itu

Jokowi juga menegaskan jika dirinya saat ini tidak terafiliasi dengan partai manapun.

Baca Selengkapnya
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar
Hasto Minta Jokowi Janji Depan Rakyat Tak Ambil Alih PDIP dan Golkar

Hasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.

Baca Selengkapnya
Budi Arie Respons PDIP: Semua Partai Siap Tampung Pak Jokowi
Budi Arie Respons PDIP: Semua Partai Siap Tampung Pak Jokowi

Budi Arie Setiadi mengatakan, banyak partai yang mau menampung mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dipecat oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tawa Gurih Ganjar Dapat Pantun dari Hasto saat Kerja Sama PDIP & Hanura
VIDEO: Tawa Gurih Ganjar Dapat Pantun dari Hasto saat Kerja Sama PDIP & Hanura

Usai resmi melakukan kerja sama politik, Sekjen PDIP Hasto Kristianto melemparkan pantun spesial.

Baca Selengkapnya
Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi
Pesan Prabowo ke Kuasa Hukum jika Ada yang Coba Pecah Belah Hubungannya dengan Jokowi

Menurut Otto, Prabowo sedikit berpesan bahwa jangan harap ada yang dapat memecah belah hubungannya dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
OSO Temui Jokowi di Istana Bahas Hanura: Presiden Tak Pernah Ngarah-ngarahin
OSO Temui Jokowi di Istana Bahas Hanura: Presiden Tak Pernah Ngarah-ngarahin

Partai Hanura saat ini mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
'Jika Jokowi Jadi Dewan Pertimbangan Agung Tidak Bakal Bayang-bayangi Prabowo'
'Jika Jokowi Jadi Dewan Pertimbangan Agung Tidak Bakal Bayang-bayangi Prabowo'

Masuknya Jokowi menjadi anggota DPA tidak akan mempengaruhi atau membayangi Prabowo.

Baca Selengkapnya
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada

Hasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP: Presiden Lebih Dengar Projo dan Bara JP Ketimbang Wantannas-Lemhannas
Politisi PDIP: Presiden Lebih Dengar Projo dan Bara JP Ketimbang Wantannas-Lemhannas

Wantannas atau Lemhannas kerap hanya menjadi tempat parkir prajurit yang tidak mendapat jabatan strategis.

Baca Selengkapnya