Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usung calon dari latar belakang TNI/Polri, kaderisasi Parpol dinilai bermasalah

Usung calon dari latar belakang TNI/Polri, kaderisasi Parpol dinilai bermasalah Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Beberapa parpol berencana akan mengusung calon kepala daerah yang memiliki latar belakang TNI atau Polri pada Pilkada serentak 2018. Fenomena parpol yang mengusung calon berlatar TNI/Polri baik yang telah pensiun atau masih menjabat ini dipandang sebagai dampak masalah kaderisasi di internal parpol.

Sebut saja misalnya Gerindra yang mengusung purnawirawan TNI, H. Sudrajat di Jawa Barat dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi di Pilkada Sumatera Utara (Sumut). Selain itu PDIP itu juga digadang-gadang akan mengusung mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan di Pilkada Jabar.

"Fenomena ini disebabkan karena parpol mengalami persoalan kaderisasi. Stok kadernya kering dan kurang sehingga lebih mengutamakan figur dengan mengambil orang-orang dari militer," jelas pengamat politik, Pangi Chaniago dalam diskusi 'Pilkada Bersih dan Kotak Kosong' yang diselenggarakan Rumah Media Institute di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).

Dia menjelaskan, fenomena ini sebelumnya juga muncul saat Pilkada DKI Jakarta tahun lalu, di mana Agus Harimurti Yudhoyono memilih mengundurkan diri dari TNI dan mencalonkan diri sebagai calon gubernur dari Partai Demokrat. Menurutnya nama-nama yang disebutkan sebelumnya hanyalah nama-nama yang terdeteksi. Kemungkinan besar di daerah-daerah lain fenomena serupa juga terjadi.

Parpol, kata Chaniago, lebih mengutamakan figur daripada mencalonkan kader sendiri. Para tokoh yang berlatar belakang TNI/Polri juga menurutnya senang ikut ditarik ke dalam arena politik dan membuka kesempatan bagi parpol yang ingin meminangnya.

Menurutnya hal ini berbahaya bagi independensi maupun profesionalisme anggota TNI/Polri tersebut, kecuali jika yang bersangkutan telah resmi pensiun. "Tapi bagi perwira dan polisi aktif sangat saya sayangkan. Dan ini problem utama kaderisasi parpol dan semua parpol mengalami problem yang sama," jelasnya.

"Kalau mereka mulai tertarik ke gelanggang politik bisa melupakan diri sebagai prajurit profesional. Itu yang bahaya," lanjutnya.

Diharapkan para prajurit TNI atau anggota Polri tetap pada jalurnya dan netral. Karena jika terlibat dalam arena politik dikhawatirkan dapat berpotensi pada keterlibatan dalam manuver atau pengaturan perolehan suara.

Fenomena banyaknya calon berlatar belakang TNI/Polri yang dicalonkan parpol dalam Pilkada juga dilihat sebagai euforia masa lalu atau orde baru. Penguasa dari latar belakang militer dianggap lebih tegas dan berpengalaman.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024

Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024

Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya