Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim Jokowi sebut survei LSI bukti strategi hoaks kubu Prabowo gagal

Tim Jokowi sebut survei LSI bukti strategi hoaks kubu Prabowo gagal Prabowo Sandiaga napak tilas Resolusi Jihad. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Genanta

Merdeka.com - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin meningkat setelah kasus hoaks Ratna Sarumpaet terbongkar. Catatan LSI elektabilitas Jokowi naik 4,5 persen ke 57,7 persen di Oktober 2018 dari bulan sebelumnya.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan survei tersebut membuktikan strategi merepetisi hoaks yang dilakukan kubu lawan gagal total.

"Data dari Denny JA ini menyatakan bahwa strategi membangun sebanyak-banyaknya hoaks dan merepetisinya di Indonesia tentu harus dapat dikatakan gagal total," katanya melalui pesan singkat, Selasa (23/10).

Hal tersebut juga sebagai pengingat kepada pihaknya agar tak menggunakan cara yang sama. Karena itu politisi PKB itu mengajak berkampanye adu gagasan dan adu program.

"Dan strategi ini supaya tidak dipelihara, supaya lebih berkampanye secara positif dan mengedukasi dan menambah bobot kualitas daripada demokrasi kita, demokrasi pancasila kita," jelasnya.

Senada, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate mengatakan masyarakat tidak suka dengan kebohongan. Sehingga, wajar jika pemilih yang belum memutuskan akhirnya berlabuh ke Jokowi, juga sudah memilih Prabowo malah ragu.

"Ini merupakan peringatan bagi kita sekalian tidak saja berita bohong tapi hate speech juga itu juga tidak disukai. Apabila nanti terungkap dan soal mengungkapnya hanya waktu masyarakat sudah sangat cerdas hanya waktu dan pada saat terungkap rakyat akan memilih pemimpin yang jujur pada masyarakatnya yang mereka bisa percaya," jelasnya.

Sebelumnya, Tim capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengaku telah melakukan survei internal. Hasilnya, elektabilitas Prabowo dan capres nomor urut 01, Joko Widodo tidak terpaut jauh.

Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo menyebut selisih elektabilitas antara Prabowo dan Jokowi hanya 6-11 persen. Dia menampik beberapa hasil lembaga survei yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf unggul 20 persen.

Dalam konferensi pers di posko pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Hashim mengatakan survei tim internal ini dilakukan di seluruh Indonesia dan melibatkan 2.000 partisipan.

"Survei internal selisihnya 6 sampai 11 persen, (melibatkan partisipan) 2000 orang. Kalau yang itu, survei yang bilang Jokowi unggul 20 persen itu saya enggak percaya. Mereka semua prediksi Ahok menang 1 putaran kan. Semua tanpa kecuali. Udah lah pesan sponsor itu," kata Hashim, Jumat (19/10).

Kemarin, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno juga mengutarakan hal sama. Dia mengklaim hasil surveinya bersama Prabowo Subianto sudah ada peningkatan. Dia menyebut kerja kerasnya selama dua bulan ini menunjukkan hasil yang positif.

"Tentunya kita harus kerja lebih kuat lagi. Pengalaman di Pilkada DKI 2017, seluruh survei tidak ada yang menyatakan hasilnya seperti itu (memenangkan Anies-Sandi), tapi survei internal kami terbukti ada yang paling akurat," katanya di Rumah Djoeang, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Oktober 2018.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024
Survei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024

Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit

Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Strategi Jokowi di Debat Pilpres 2014 Pakai Singkatan Sukses Bikin Prabowo Bingung, Kini Dipakai Gibran
Strategi Jokowi di Debat Pilpres 2014 Pakai Singkatan Sukses Bikin Prabowo Bingung, Kini Dipakai Gibran

Penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres menarik perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya