Teror di Papua bikin malu, terus terjadi tanpa ada penyelesaian
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi menilai bahwa teror di Papua yang terus terulang itu memalukan. Sebab belum ada solusi konkret yang memperbaiki sampai akar masalah.
Maka dari itu terjadi penembakan di Sinak, Papua. Terlebih Polsek Sinak diberondong tembakan oleh kelompok bersenjata hingga menewaskan tiga anggota polisi dan senapan dirampas.
"Akan berlarut-larut dan akan memalukan dan seperti tidak ada rencana penyelesaian," kata Taufiqulhadi saat dihubungi, Senin (28/12).
Maka dari itu Politikus NasDem ini meminta agar ada penyelesaian yang dilakukan dengan baik-baik. Sebab jika dibalas dengan penyerangan pula akan berdampak berlanjutnya kekerasan.
"Di dalam konteks itu tidak boleh balas-membalas, selesaikan persoalan secara sistematis, baik, bukan serang-menyerang, upaya penyelesaian papua secara sistematis, seperti itu, bukan persoalan personal, itu balas membalas, enggak akan selesai," tuturnya.
Taufiqulhadi juga menyatakan prihatin dengan jatuhnya korban jiwa dan kembali terancamnya keamanan di Papua. Dia berharap ada sikap aktif pemerintah untuk memunculkan keamanan kembali bagi masyarakat.
"Menyerukan ke pihak pertama kepada penegakan hukum Indonesia, untuk bersikap lebih aktif, lebih proaktif sehingga kejadian seperti itu tidak terjadi lagi, penembakan terhadap pejabat Indonesia dan telah mengidentifikasi pesawat sistematis. Aparat keamanan untuk bersikap antisipatif, karena hal seperti itu membuat kita merasa dipermalukan di muka masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Polsek Sinak di Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (27/12) malam diserbu kelompok bersenjata. Akibat serangan tersebut, tiga orang anggota polisi tewas dan tujuh pucuk senjata api hilang.
"Memang benar penyerangan yang terjadi Minggu malam sekitar pukul 20.45 WIT itu menyebabkan tiga anggota meninggal dunia dan dua orang luka-luka, serta tujuh pucuk senjata api hilang," ujar Kapolda Irjen Pol Waterpauw, Senin pagi (28/12).
Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, penyerangan terhadap polsek yang saat itu dijaga lima dari delapan anggota polisi, diserang kelompok orang tak dikenal dari belakang polsek. Identitas anggota kepolisian yang meninggal itu, yakni Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham, sedangkan yang mengalami luka tembak yakni Briptu Suma dan Bripda Rian.
Tujuh pucuk senjata api yang diambil kelompok penyerang itu adalah jenis AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, dan jenis mouser tiga pucuk beserta amunisi satu peti. Jenazah dan para korban penyerangan itu, saat ini diamankan di Koramil Sinak yang berjarak sekitar 150-an meter dari polsek setempat, ujar Kapolda Papua itu lagi. Waterpauw mengakui, saat ini sedang menuju Sinak dari Jayapura bersama Bupati Puncak dan sejumlah perwira Polda Papua.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaTotal 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaGelang 'sakit' yang begitu mencuri perhatian dikenakan oleh prajurit TNI AD asal Papua.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait pembangunan Papua.
Baca Selengkapnya