Terbuka dengan Wacana Puan-Anies, Bambang Pacul PDIP: Bukan soal Suka Enggak Suka
Merdeka.com - Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang 'Pacul' Wuryanto menanggapi peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipasangkan dengan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk calon presiden 2024.
Bambang tidak masalah dengan sosok Anies yang lekat dengan oposisi. Sejak 2017, Anies menjadi oposisi dari PDIP di DKI Jakarta.
Menurutnya, untuk memilih calon presiden harus melihat rekam jejak apakah sosok tersebut cocok menjadi pemimpin Indonesia. Jangan hanya karena penilaian suka atau tidak suka.
"Kalau mau memilih pemimpin apalagi pemimpin presiden, lihat lah track record nya, gitu loh. Jangan katakanlah suka enggak suka, track recordnya bisa enggak orang ini menyelesaikan masalah bangsa," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3).
"Republik kita ini persoalan akan makin susah jangan lah kemudian kita memilih hanya suka enggak suka jangan. Ini persoalan bangsa, bangsa ini kan," jelasnya.
Bambang mengungkapkan, keputusan untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Jika ada yang orang yang mendorong pasangan Puan-Anies, PDIP tidak ada masalah. Bakal terjadi atau tidak tergantung keputusan Megawati.
"Kalau ada orang masang-masangin ini itu monggoh aja lah, namanya wacana publik. Atau keinginan publik harus diizinkan lah, orang namanya keinginan publik. Tapi keputusan akhir kan kita sudah paham," jelas Bambang.
Dia tidak mau berandai-andai apakah Puan dan Anies akan dipasangkan. Meski Puan seperti memberikan sinyal tidak masalah dengan Anies.
"Kau sendiri yang artikan sendiri, artikan aja itu kan subjektif kan itu, dan saya juga engga bisa dong, di diri saya melekat, pemilu keputusan ketum jebret ya kita jalanin dan ini harus dijalani," terangnya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Puan dan Anies memiliki koneksitas. Puan sebagai pimpinan DPR dan Anies sebagai kepala daerah.
"Mbak Puan menyatakan beliau bisa berdialog berdiskusi, apalagi beliau sebagai ketua DPR dan pak Anies sebagai gubernur tentu saja ada koneksitas," kata Hasto, Minggu (27/3).
"Apa yang disampaikan mbak Puan itu menegaskan komitmen beliau untuk berdialog sebagai Ketua DPR untuk bisa bertemu dengan siapa pun karena ketua DPR ini ketua dewan perwakilan RI bukan dewan perwakilan Jakarta saja, bukan Jatim saja tapi juga membuka dialog sebagai ketua DPR," ujarnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Rahmat Bagja menanggapi laporan Anies Baswedan usai menyinggung lahan capres Prabowo Subianto di debat Capres.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyatakan sepaham dengan PDIP soal menjaga konstitusi dan demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo berulang kali setuju dengan pendapatnya di debat Pilpres 2024 pamungkas.
Baca SelengkapnyaGanjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDebat capres ketiga berlangsung panas. Capres Anies Baswedan dan Capres Prabowo Subianto saling serang satu sama lain.
Baca Selengkapnya