Tak masuk Timses Jokowi-Ma'ruf, ini jawaban Aburizal Bakrie
Merdeka.com - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad salah satu senior partai yang heran kenapa mantan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tak masuk struktur Timses Jokowi-Ma'ruf Amin.
Fadel pun pernah menanyakan hal itu kepada Ical. Namun, Ical hanya menjawab dengan santai.
"Kenapa enggak masuk? Tapi ARB (Aburizal Bakrie) bilang dia mau fokus di pileg," ungkap Fadel saat dihubungi merdeka.com, Kamis (27/9).
DPP Golkar lebih memilih Jusuf Kalla (JK) dan Akbar Tanjung untuk masuk ke Timses. Kedua senior Golkar itu didaulat menjadi ketua dewan pengarah dan anggota dewan pengarah di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
Fadel menduga, tak masuknya Ical karena memiliki kedekatan dengan sang lawan yakni Sandiaga Uno. Pada 2014 lalu, Ical juga menjadi pendukung Prabowo Subianto.
Sebelumnya, DPP Golkar belum memberikan klarifikasi terkait hal ini. Ketum Golkar Airlangga Hartarto menolak diwawancara saat ditemui di DPP Golkar, Rabu (26/9). Airlangga hanya menggelar konferensi pers membantah keterlibatan dalam suap PLTU Riau-1.
Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menolak menjelaskan alasan Ical tak masuk TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Itu bisa tanyakan ke ketum (Airlangga Hartarto)," kata Ace.
Sandiaga juga mengakui memiliki kedekatan dengan Ical. Namun bukan sebagai politisi, tetapi sesama pengusaha.
"(Komunikasi) Sangat lancar karena dengan beliau komunikasinya bukan sebagai ketua Dewan Pembina Golkar, tapi beliau mantan ketua umum Hipmi dan saya juga Ketum Hipmi. Beliau mantan Ketum Kadin dan saya juga, beliau juga pernah jadi menko perekonomian (Sandi jadi Kadin)," kata Sandiaga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/9).
Sandiaga juga mengakui banyak meminta nasihat kepada Ical. Meskipun, saat ini Golkar memilih mendukung Jokowi-Ma'ruf, lawan dari Sandiaga Uno. Sandi mengakui pengalaman Ical di bidang ekonomi.
"Saya minta banyak masukan soal penciptaan lapangan kerja. Karena beliau mengalami turbulensi ekonomi," tutur Sandi yang mantan politikus Gerindra itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaLazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSaksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaLangkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnya