Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak ingin dikunci, alasan Demokrat enggan gabung koalisi Jokowi

Tak ingin dikunci, alasan Demokrat enggan gabung koalisi Jokowi jokowi buka rapimnas partai demokrat. ©2018 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Partai Demokrat belum memutuskan untuk merapat ke kubu partai koalisi pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Salah satu pertimbangannya karena Joko Widodo sampai saat ini belum menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya.

Partai Demokrat menilai stretagi Jokowi mengumumkan cawapres mendekati waktu pendaftaran, bagian dari upaya mengunci parpol koalisi. Karena, dengan begitu parpol tak bisa menolak cawapres pilihan Jokowi. Menurut Demokrat, langkah politik semacam itu tidak baik.

"Kalau kita sudah dikunci dengan koalisi yang kita tidak tahu siapa cawapres itu menurut ketua umum kami harus ada visi misi yang sama dan chemistry yang sama. Kalau koalisi dibangun dengan cara mengunci dan tak memberi keleluasaan ketua umum parpol berkumpul, bertemu dan menyetujui siapa cawapres, itu tak baik," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari dalam diskusi publik Voxpol Center bertema "Utak-Atik Capres-Cawapres Pasca Pilkada Serentak 2018" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/7).

Atas dasar itu Demokrat memutuskan untuk serius membangun koalisi baru yang memunculkan calon alternatif. "Jadi buat kami koalisi alternatif satu terobosan politik yang sudah terbangun sejak 2014 dan koalisi kerakyatan harus dibangun dengan cara yang benar dan harus membuat terobosan politik yang baik dan benar," jelasnya.

Duetkan JK-AHY untuk koalisi kerakyatan

Dalam dua hari terakhir beredar gambar poster duet Jusuf Kalla (JK) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dikaitkan dengan isu Pilpres 2019. Gambar ini diedarkan elite Partai Demokrat. Kemunculan poster itu dikaitkan dengan silaturahmi JK ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Muncul spekulasi silaturahmi itu bagian dari agenda politik.

Imelda menyampaikan, pertemuan JK dan SBY beberapa waktu lalu merupakan silaturahmi biasa. Namun banyak yang mengasumsikan pertemuan itu upaya menjodohkan JK dengan AHY sebagai pasangan capres dan cawapres.

beredar foto jk dan ahy

Imelda menjelaskan, wacana duet JK-AHY telah lama didengungkan kader Demokrat. Pada akhir Juni lalu ada pertemuan kader Demokrat dan dilakukan polling para pengurus inti. Hasil polling menunjukkan jika ada tiga koalisi, mereka memilih bergabung dengan koalisi ketiga atau poros ketiga.

"Dan kebanyakan mereka menuliskan nama JK-AHY dan ini bukan keputusan majelis tinggi partai. Keputusan majelis tinggi partai akan disampaikan menjelang pendaftaran Pilpres Agustus nanti," jelasnya.

Menurutnya, perpaduan JK-AHY sangat ideal. JK dinilai multitalenta dan berhasil menjadi wapres SBY selama lima tahun. Keduanya berhasil mengatasi konflik di tahun 2003 2004, bersama-sama rekonsilasi Aceh. Sedangkan AHY memiliki pengetahuan bidang militer dan administrasi serta memiliki konsentrasi di bidang ekonomi kreatif untuk mencuri perhatian kaum milenial atau pemilih pemula.

"Hasil survei sampai saat ini untuk cawapres, Mas Agus tertinggi. Hampir di seluruh survei Mas Agus yang tertinggi," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran
Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa

Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya