Surya Paloh dan awal reformasi runtuhnya rezim Soeharto
Merdeka.com - Tokoh nasional Surya Paloh menjadi pembicara di Universitas Syiah Kuala, Aceh. Salah satu yang dibahas Paloh mengenai transisi masa orde baru ke reformasi.
Paloh menceritakan, kala itu rezim berakhir usai Presiden Soeharto mengundurkan diri setelah muncul desakan dari mahasiswa dan masyarakat. Bahkan 10 menteri lebih ikut mundur tak lama setelah Soeharto lengser.
"Inilah yang mengawali era reformasi 98 bawa tema anti-KKN. Yang terjadi DPR lakukan teori pendulum ekstrem dari kanan jadi anti yang berlebih," katanya di lokasi, Jumat (11/5).
Pemerintah pun kemudian melakukan amandemen UUD 1945 sebanyak empat kali. Menurutnya, sebetulnya spirit amandemen tersebut hanya satu pasal, yakni jabatan waktu presiden.
"Presiden jangan 35 tahun kalo bisa 10 tahun tapi kebablasan. Struktur jadi rancu. UUD katakan presidensial. Tetapi posisi presiden diatur Parlementer," jelasnya.
Kemudian, kata Paloh, mulailah pembentukan komisi-komisi hampir 130 lebih. Namun, saat ini sudah dipangkas menjadi 70.
"Buat KPK niatnya bagus, badan yang orangnya macam malaikat, yang duduk enggak pernah salah. Enggak pernah berdosa. Akibatnya ketika Komisi III melahirkan kpk, bentuk pansus eh minta datang dia (KPK) minta tunggu MK," ujarnya.
"Nasib DPR enggak laku dibanding lembaga yang dibentuk. Persepsi masyarakat DPR maling. Ini bukan berarti antilembaga ini. Tetapi realita persepsi publik seperti ini," tambah Paloh.
Lebih lanjut Paloh mengatakan, dari 4 amandemen kurangkan tugas MPR pilih presiden. "Dulu DPRD pilih kepala daerah. Dulu ada GBHN," tuturnya.
Paloh melanjutkan, di reformasi ada baik buruk. Harus diakui hal yang mendasar harus dipahami ini bukan orisinal. "Ini demokrasi kopifoto. Mahasiswa guru besar mohon dalami riset model sistem demokrasi ini. Lebih banyak faedah mandat atau Mudarat. Demokrasi bukan tujuan, demokrasi hanya alat yang disepakati untuk antar tujuan dalam bawa tujuan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.
Baca SelengkapnyaIni kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca SelengkapnyaSesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh menyampaikan rasa kesedihannya melihat perjalanan demokrasi saat ini
Baca SelengkapnyaSahroni memastikan Surya Paloh sendirian. Mereka bertemu di Istana.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaTak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca Selengkapnya