Sudirman Said: Persoalan tak bisa diselesaikan dengan foto dan unggah di medsos
Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Tengah mengatakan generasi milenial adalah generasi yang kelak akan memimpin, baik di level daerah maupun negara, karena itu penting bagi milenial untuk melek politik. Tujuannya untuk memahami bagaimana kebijakan yang menyangkut hidup masyarakat banyak dibuat melalui proses politik.
Sudirman Said menjelaskan hal itu saat peluncuran bukunya 'Dear Milleneals,' Sabtu (14/4) di Vina House Semarang.
"Adik-adik perlu melek politik agar sedikit banyak memahami proses mengurus pemerintahan. Tapi bukan politik praktis, dalam artian terjun langsung ke dunia politik. Waktunya belum sampai," terangnya.
Sudirman menyampaikan, seluruh jabatan strategis di negara ini diputuskan melalui proses politik. Karena itu penting politik diisi oleh orang-orang baik. "Politik adalah hulu. Kalau hulunya baik, hilirnya, dalam hal ini kebijakan dan orang-orang yang akan dipilih pun orang-orang yang baik," imbuhnya.
Sudirman berpesan agar milenial yang umumnya akrab dengan sosial media tidak mudah terjebak dengan pencitraan yang dilakukan dengan memanfaatkan sosial media. Acap kali yang tampil di sosial media adalah hal-hal permukaan, hanya bungkus, bukan isi yang sesungguhnya.
Menurutnya, ada perbedaan antara pencitraan dan reputasi, sebagaimana yang ditulis dalam buku yang diluncurkan itu. Reputasi menurutnya dibangun dalam jangka yang panjang, bisa dilacak, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Sementara pencitraan adalah bungkus yang tidak menggambarkan fakta yang sesungguhnya. Persoalan tidak bisa diselesaikan dengan foto-foto, selfie, kemudian mengunggahnya di media sosial. Butuh ketekunan, kerja keras, kompetensi, dan kejujuran pemimpinnya," katanya lagi.
Terkait dengan proses demokrasi di Jateng, Sudirman berpesan agar para milenial tidak menyia-nyiakan suaranya. Suara milenial cukup menentukan pemimpin Jateng ke depan.
"Jangan golput. Suara anda menentukan masa depan Jateng. Pilih pemimpin yang bersih, jujur, kompeten, dan mau bekerja semata untuk kepentingan rakyat," paparnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis Tindak Pidana Pemilu, Pahami Pengertian dan Penanganannya
Tindak pidana pemilu menjadi ancaman serius yang dapat merusak integritas dan legitimasi demokrasi.
Baca SelengkapnyaLama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit
Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?
Baca SelengkapnyaMengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down
Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas 4 Pamen TNI Zaman Orde Baru Kompak Foto Bareng, 2 Diantaranya Punya Mertua Orang Paling Berpengaruh di RI
Berikut potret lawas empat Pamen TNI zaman Orde Baru kompak foto bareng.
Baca SelengkapnyaKonotatif adalah Istilah yang Dipakai di Beragam Jenis Teks atau Percakapan, Pahami Pula Makna Denotatif
Biasanya, kata bermakna konotatif kerap ditemukan pada karya sastra mulai dari puisi, pantun, hingga cerpen dan masih banyak lagi.
Baca SelengkapnyaMengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya
Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca SelengkapnyaDeretan Penyakit yang Diberi Nama Berdasar Nama Orang
Sejumlah penyakit memiliki nama atau penyebutan berdasar nama orang seperti penemunya.
Baca SelengkapnyaSebutkan Asas Pemilu di Indonesia, Inilah Penjelasannya
Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca Selengkapnya