'Sudah Saatnya Kita Merajut Kembali Persatuan dan Kesatuan'
Merdeka.com - Kerasnya kontestasi Pemilu serentak 2019 diharapkan selesai setelah KPU resmi mengumumkan hasil rekapitulasi pada 21 Maret lalu. Para pendukung Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga pun diminta meredakan eskalasi politik dan kembali bersatu sebagai rakyat Indonesia.
Demi hal tersebut, Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) menggagas acara buka bersama antara pendukung Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Sudah saatnya kita merajut kembali persatuan dan kesatuan, dan melupakan segala perbedaan," ujar Ketua Umum DPP Jaringan Kemandirian Nasional, A. Iwan Dwi Laksono, Kamis (23/5).
Iwan menyayangkan, saat ini masih ada beberapa elite politik dari kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang justru memperkeruh suasana.
"Kita minta sudahilah, jangan lagi berbicara yang bisa memercikkan gesekan di masyarakat. Pemilu sudah usai. Rakyat sudah menentukan pilihan. Jika ada permasalahan segera selesaikan secara konstitusional," tegasnya.
Selain elite, Jaman mendesak, agar media khususnya televisi turut mendinginkan suasana.
"Jadi menurut kami, saat ini tidak perlu lagi mengundang tokoh-tokoh politik yang kontroversial dari dua kubu, terlebih lagi tokoh yang demen berstatemen provokatif," tambah dia.
Masih kata Iwan, para tokoh-tokoh sudah saatnya berhenti membuat emosi masyarakat. "Di Negeri ini banyak kok tokoh politik yang santun, yang masih bisa berpikir jernih, itu yang harus kita munculkan," pintanya lagi.
Sementara itu, perwakilan dan pendukung Prabowo-Sandiaga, Anies Fauzan mengatakan, dengan adanya agenda bukber dan silaturahmi dua pendukung bisa menular ke elite-elite di atas.
"Kami meminta baik kader internal kami, dan relawan 01, mulai saat ini kita sama-sama menanggalkan baju masing-masing," ujarnya.
"Saya sepakat tidak ada lagi 01 dan 02, yang ada adalah 03 untuk persatuan Indonesia. Saatnya kita sebagai anak-anak muda melanjutkan cita-cita bangsa. Dan kita memanfaatkan momen Ramadan dan menjelang fitri sebagai momen pererat silaturahmi," timpalnya.
Dia juga berharap, gerakan ini bisa menular ke daerah-daerah. "Selain para elite, kita berharap gerakan serupa bisa ditularkan ke daerah. Acara ini harus viral. Makanya kita sepakat pemerintah juga membuka blokir medsos, agar kita bisa menebarkan virus persatuan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaCerita Jokowi Diperintah Mensesneg Hadiri Konsolidasi Nasional KPU: Mestinya Saya Bisa Tidur, Libur
Dalam arahannya, Jokowi meminta KPU pusat sampai daerah harus siap menjalankan pemilu yang jujur, adil dan dipercaya oleh rakyat
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca Selengkapnya