Soal Pengadangan Ma'ruf Amin di Pamekasan, Sandiaga Minta Pendukung Jaga Kondusifitas
Merdeka.com - Rombongan kendaraan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin sempat diadang massa yang meneriakkan nama capres Prabowo Subianto saat ingin menghadiri acara haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan pada Senin (2/4) kemarin.
Merespon itu, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno meminta para pendukungnya menjaga kondusifitas suasana politik. Sandiaga juga sudah mengingatkan hal itu kepada para pendukungnya saat berkunjung ke Madura.
"Kita jaga kondusifitas suasana dan sebetulnya di Madura, waktu itu kami sampaikan bahwa jangan melakukan hal yang sama kepada paslon nomor urut 01, Pak Kiai (Ma'ruf Amin) kita muliakan," kata Sandiaga di kawasan Tambun, Bekasi, Selasa (2/4).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menyarankan para pendukungnya yang beragama Islam tamat belajar Alquran ketimbang memanaskan suasana politik.
"Saya sampaikan agar mereka menghatamkan Alquran saja, karena itu jauh lebih membawa berkah," imbuhnya.
Sandiaga tak ingin pengadangan Ma'ruf sebagai aksi balas dendam antar pendukung. Mengingat dirinya pernah mengalami hal serupa.
"Walaupun kami tidak ingin menuduh tapi kami sampaikan mari kita jaga kondusifitas dan apa yang saya alami selama berkampanye di Jatim, atau wilayah lain di Indonesia itu, jangan ada aksi saling balas membalas," pinta Sandiaga.
Diketahui, usai kampanye terbuka di Sumenep, Madura, Ma'ruf Amin menghadiri acara haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan. Namun, saat menuju makam tersebut, sekitar pukul 17.35 WIB di Desa Jambringin, belasan mobil iringan Ma'ruf memperlambat laju kendaraan. Pasalnya, mobil tersebut dikerumuni ratusan massa yang meneriakkan nama Prabowo dan membawa atribut capres nomor urut 02 itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ma'ruf yang hendak menuju ke lokasi haul dan makam Kiai Suhro, sempat dilarikan ke salah satu rumah milik Kiai Lukman, sesepuh di Jambringin. Selain menunggu situasi reda, Ma'ruf juga sempat menunaikan ibadah salat Magrib.
Di sana kepada timnya, dia sempat mengatakan. "Mau ziarah kok dilarang," ucap Ma'ruf kepada tim KMA.
Sekitar pukul 18.15 WIB iring-iringan mobil Ma'ruf Amin bisa melaju kembali.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaSandiaga Berbagi Pengalaman Debat Cawapres Kepada Mahfud: Beliau Sangat Mumpuni Bisa Jawab Diinginkan Masyarakat
Menurut Sandiaga, Mahfud tinggal menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman dimilikinya bisa diterima masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaDisematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaDiminta Mundur dari Menteri, Mahfud MD: Ganjar Calon Presiden yang Pro Rakyat
Pada akhir acara debat cawapres, Mahfud sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberinya mandat sebagai Menkopolhukam.
Baca SelengkapnyaPastikan Bukan 'Ban Serep', Ganjar Ungkap Tugas Mahfud Jika Jadi Wapres
Ganjar dan Mahfud sejak awal sudah membahas skala prioritas dari tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaIstana Buka Suara Respons Isu Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam
Mahfud yang juga berstatus Cawapres, mendadak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaJika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca Selengkapnya