Sekjen PKB: Kiai NU dan PKB lebih nyaman dan cenderung ke Jokowi
Merdeka.com - Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding mengatakan, kemungkinan membentuk koalisi poros ketiga pada Pilpres 2019 mendatang sangat kecil. Karena itulah, pihaknya lebih condong merapat untuk mendukung Joko Widodo bersama PDIP, Golkar, NasDem, PPP dan Hanura.
"Pembentukan poros ketiga nampaknya sulit dan tipis kemungkinannya. Karena berdasar peraturan untuk mengusung Presiden dan wakilnya butuh 20 persen (kursi parlemen)," jelasnya dihubungi merdeka.com, Senin (19/3).
Karding melanjutkan, saat ini lima partai telah positif mengusung Jokowi. Dua partai; Gerindra dan PKS dipastikan akan berkoalisi dan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
"Tersisa PAN, Demokrat dan PKB belum menentukan calonnya," ujarnya
Pihaknya lebih condong mendukung kembali Jokowi karena berdasarkan pengamatan PKB, para kiai NU lebih cenderung ke kubu Jokowi. "Menurut pengamatan saya, stakeholders PKB terdiri dari NU, kiai dan PKB sendiri lebih nyaman dan cenderung ke Pak Jokowi, sebagian besar," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, Demokrat sendiri telah mengajukan proposal kerjasama atau sinyal dukungan ke Jokowi saat rapimnas akhir pekan lalu. "Secara umum banyak yang dorong ke Pak Jokowi," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca Selengkapnya